Taj Yasin tinjau Ponpes Gontor 5 di Magelang, Senin, 28 Agustus 2025. (Foto: Dok)
PersadaPos, Magelang – Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin melakukan kunjungan di lokasi bencana amblasnya talud penyangga tembok beton bak penampung air di Pondok Pesantren (Ponpes) Modern Darussalam Gontor Kampus 5 Darul Qiyam, Kabupaten Magelang, Senin 28 April 2025.
Dalam kunjungan itu, ia menjenguk dan berkomunikasi dengan santri yang dirawat jalan di lingkungan pondok pesantren. Selain itu juga menyalurkan santunan kepada keluarga empat korban meninggal dunia senilai total Rp 40 juta. Kemudian biaya perbaikan bangunan senilai Rp 50 juta.
Selain itu penanganan dampak bencana melalui Dinas Sosial dan BPBD Jateng senilai Rp 31.038.000 dalam bentuk logistik bahan pangan.
Taj Yasin ingin mengetahui dengan mendengar langsung dari pihak-pihak terkait kronologi kejadian yang menyebabkan 4 santri meninggal dunia, dan 25 lainnya luka berat dan ringan.
“Murni ingin mengunjungi, melihat, dan memastikannya. Saya ingin mendengar secara langsung, karena berita yang di luar sana ada yang bilang tower (ambruk) dan macam-macam. Kami ingin melihat itu,,” kata dia.
Sebagai informasi, pada Jumat, 25 April 2025 siang, talud dengan ketebalan sekitar 50 cm, tinggi 3 meter, dan panjangnya sekira 10 meter di lokasi tersebut ambrol. Bangunan itu menimpa puluhan santri yang sedang antri mandi untuk persiapan salat Jumat.
Posisi santri berada di selasar antara talud penyangga bak air beton dan bangunan kamar mandi. Di lorong itu, sejumlah santri dalam kondisi terjepit, dan lainnya di dalam terjebak di kamar mandi.
Sosok yang akrab disapa Gus Yasin itu, menjabarkan kondisi lokasi musibah saat ini yang masih dalam proses pembersihan. Diharapkannya, secepat mungkin bangunan yang runtuh itu bisa dibersihkan.
Adapun langkah Pemprov Jateng, kata dia, ingin mengambil masukan dan kajian dari sisi geologi bagaimana kondisi tanah di lokasi tersebut.
“Bagaimana konstruksi tanahnya, penanganannya. Nah ini yang harus dikoordinasikan,” ucap sosok kelahiran Kabupaten Rembang tersebut.
Adapun dari keterangan yang didapat pihak pesantren, Taj Yasin mengungkapkan, bila lokasi musibah ke depan akan dialihfungsikan lapangan untuk menunjang kegiatan yang lain.
Pihaknya menerangkan, sejumlah korban saat ini sudah bisa dilakukan rawat jalan di pesantren. Terdapat 29 korban, di mana empat santri meninggal dunia.
“Korbannya 29 santri. 20-nya luka ringan, lima perawatan intensif, yang empat syahid,” kata Taj Yasin.
Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi mengatakan seluruh stakeholder telah memberikan bantuan. Mulai BUMD di Jawa Tengah dan BAZNAS Jateng. Bahkan Bupati juga sudah turun langsung ke lapangan untuk memverifikasi.
“Saya sebagai Gubernur ikut berbelasungkawa sedalam-dalamnya dan mendoakan adik-adik yang menjadi korban (meninggal) Husnul Khotimah,” tuturnya. (Lind)