Para santri berebut bersalaman dengan Tsj Yasin pada pembukaan Pelatihan Sinematografi di Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) Semarang, Senin, 28 Juli 2025. (Foto:Dok)
PersadaPos, Semarang – Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin meminta, para santri agar bisa menjadi konten kreator dakwah yang mendidik, melalui video sinema yang baik dan menarik.
“Saya meminta agar santri yang mengikuti Pelatihan Sinematografi bisa serius mengikuti pelatihan. Harapannya bisa menghasilkan konten dakwah yang baik dan mendidik, sekaligus menarik,” katanya saat membuka Pelatihan Sinematografi di Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) di Semarang pada, Senin, 28 Juli 2025.
Pada era sekarang, perkembangan pesantren sangat pesat dengan ragam coraknya. Sayangnya, belum banyak santri yang memproduksi visualisasi mengenai pondok pesantrennya.
Oleh karenanya, kegiatan pelatihan sinematografi ini harus juga dimanfaatkan para santri. Harapannya, para santri yang saat ini masih mengikuti pelatihan dasar, nantinya akan memperoleh kesempatan untuk mengikuti pelatihan lanjutan tahap 2 atau bahkan tahap 3 hingga bisa mendapatkan sertifikasi.
“Melalui kegiatan ini ada kesempatan untuk memperoleh sertifikasi keahlian, yang tentunya akan juga berperan dalam peningkatan kesejahteraan dan upaya pengentasan kemiskinan,”ucap Taj Yasin.
Ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Jawa Tengah, Ahmad Darodji mengatakan, pelatihan sinematografi akan berisi materi tentang kameraman, sutradara dan musik. Harapannya, pelatihan sinematografi menjadi salah satu upaya pembangunan sumber daya manusia dari kalangan pesantren.
Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jateng, Abdul Ghaffar Rozin mengatakan, minat para santri sangat besar terhadap pelatihan tersebut. Terbukti, dalam malam pertama pendaftaran, slot sebesar 100 peserta langsung terisi.
“Selama ini santri masih menjadi konsumen dalam konteks digital. Sudah saatnya para santri mengisi ruang kosong digital melalui fragmen menarik dari dunia pondok pesantren,” katanya.
Salah satu peserta dari Pondok Pesantren Girikusumo Mranggen Demak, Fawzi mengaku, senang mengikuti pelatihan tersebut, karena akan meningkatkan kapasitasnya dalam bidang media.
“Melalui pelatihan ini kami akan dapat meningkatkan kapasitas dan mengangkat citra pondok pesantren di mata masyarakat,” katanya.
Bersama dengan teman yang lain, lanjut Fauzi, dirinya sangat siap untuk mengikuti pelatihan dengan serius. Dia berharap dapat mengikuti pelatihan dasar tersebut dan juga berkesempatan mengikuti tahapan lanjutan agar dapat bersaing dengan komunitas lain di luar pondok pesantren. (Lind)