Taj Yasin hadiri pengajian di Rembang, Rabu, 11 Juni 2025. (Foto:Dok)
PersadaPos, Rembang – Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin bakal mengajak warga untuk membahas penanganan banjir rob di Sayung, Kebupaten Demak dengan pemerintah pusat di Jakarta, Kamis, 12 Juni 2025. Rapat itu rencananya akan dilakukan bersama Menteri Pekerjaan Umum (PU), Dody Hanggodo.
“Besok (hari ini, Red) Insya Allah saya akan rapat dengan Menteri PU untuk membahas penanganan permasalahan rob yang ada di Jawa Tengah,” ujar Taj Yasin Yasin usai menghadiri acara Sedekah Bumi dan Tasyakuran di Halaman Masjid Al-Munawar, Sarang, Kabupaten Rembang Rabu, 11 Juni 2025 malam.
Taj Yasin mengaku menerima panggilan dari Menteri PU saat sedang dalam perjalanan menuju Rembang. Rencananya, rapat itu dijadwalkan pukul 09.00 WIB.
Dengan mengajak warga yang terdampak rob, harapannya pemerintah pusat dapat mendengar langsung kondisi di lapangan. Salain itu, masyarakat mendapat penjelasan terkait upaya yang telah dan akan dilakukan.
“Doakan kami bisa mengatasi permasalahan ini, agar semuanya jelas dan kita bisa bersama-sama membangun Jawa Tengah,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Tengah, Bergas Catursari Penanggungan mengatakan, pihaknya memperbanyak pompa penyedot air guna mengatasi banjir rob di Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak.
“Pompanisasi kami kerahkan. Itu sudah jalan, ya. Sejak beberapa hari lalu,” kata dia.
Adapun pompa yang dikerahkan sebanyak tiga unit. Dengan rincian, dua unit dari Dinas Pusdataru Provinsi Jateng, dan satu unit dari BPBD Provinsi Jateng. Pompa tersebut untuk menyedot air rob untuk dibuang ke saluran terdekat atau sungai sekitar.
“Pompa dikerahkan sampai waktu yang tidak ditentukan. Melihat kondisi rob di lapangan,” tambahnya.
Selain pompanisasi, kata Bergas, BPBD juga mengerahkan Prau Katamaram atau kapal fiber yang berfungsi untuk mengangkut anak sekolah terdampak rob.
“Prau Katamaram untuk mendukung anak sekolah, tergantung rob. Adik-adik sekolah yang terdampak rob, akan diangkut dengan kapal fiber ke sekolah, yang dijemput dari tempat tinggalnya, atau balai desa,” terangnya.
Kapal fiber/katamaram, jelas Bergas, disiapkan untuk mendukung aktivitas siswa atau pelajar yang akan menuju sekolah dari tempat tinggalnya. (Lind)