By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
persadapospersadapospersadapos
  • Beranda
  • Hukum
  • Kriminal
  • Politik
  • Metropolitan
  • Seni Budaya
  • Sport
  • Wisata
  • Bisnis
  • Opini
  • Pendidikan
  • Ragam
  • Health
  • LPHI News
  • Redaksi PersadaPos
  • PEDOMAN PEMBERITAAN MEDIA SIBER
  • Kode Etik Jurnalisitik
Reading: Pemprov Jateng Buka Peluang Kerjasama Anti Bullying dengan Lembaga Penyelenggara Boarding School
Share
Notification Show More
Font ResizerAa
persadapospersadapos
Font ResizerAa
  • Beranda
  • Hukum
  • Kriminal
  • Politik
  • Metropolitan
  • Seni Budaya
  • Sport
  • Wisata
  • Bisnis
  • Opini
  • Pendidikan
  • Ragam
  • Health
  • LPHI News
  • Redaksi PersadaPos
  • PEDOMAN PEMBERITAAN MEDIA SIBER
  • Kode Etik Jurnalisitik
  • Beranda
  • Hukum
  • Kriminal
  • Politik
  • Metropolitan
  • Seni Budaya
  • Sport
  • Wisata
  • Bisnis
  • Opini
  • Pendidikan
  • Ragam
  • Health
  • LPHI News
  • Redaksi PersadaPos
  • PEDOMAN PEMBERITAAN MEDIA SIBER
  • Kode Etik Jurnalisitik
Have an existing account? Sign In
Follow US
  • Advertise
© 2023 Persadapos News Network. All Rights Reserved.
persadapos > Blog > Pendidikan > Pemprov Jateng Buka Peluang Kerjasama Anti Bullying dengan Lembaga Penyelenggara Boarding School
Pendidikan

Pemprov Jateng Buka Peluang Kerjasama Anti Bullying dengan Lembaga Penyelenggara Boarding School

admin persadapos
Last updated: 2025/05/14 at 7:19 PM
admin persadapos 2 minggu ago
Share
SHARE

Taj Yasin disalami para santri peserta Training of Fasilitator (TOF) Kesejahteraan Remaja di pesantren, Rabu, 14 Mei 2025. (Foto:Dok)

PersadaPos, Semarang – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah membuka peluang kerja sama untuk program anti bullying di sejumlah penyelenggara boarding school. Hal itu untuk menciptakan lembaga pendidikan yang ramah anak.

Hal itu disampaikan oleh Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin saat memberikan Keynote Speech pada acara Training of Fasilitator (TOF) Kesejahteraan Remaja di pesantren yang diadakan di Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah (BPSDMD) Provinsi Jawa Tengah, Rabu, 14 Mei 2025.

Kedepan, dikatakan dia, tidak menutup kemungkinan Pemprov akan melakukan kegiatan serupa dengan kerjasama dengan gereja, wihara, atau lembaga agama lain yang menyelenggarakan “boarding school”.

Sebagai santri, lanjut Taj Yasin, tidak hanya harus kuat secara fisik, tapi juga harus kuat secara mental. Salah satu hal yang biasanya membuat mental tidak kuat, antara lain persoalan bullying, terjadinya kekerasan dari fisik sampai dengan kekerasan seksual.

“Peristiwa ini rentan terjadi di setiap lembaga yang menyelenggarakan ‘boarding’, bukan hanya pondok pesantren, tetapi juga asrama, kos-kosan,” kata Taj Yasin.

Oleh karenanya, ia mendorong agar Kementerian Agama berkoordinasi dengan lembaga keagamaan untuk melakukan pendampingan dalam rangka pencegahan terjadinya kekerasan.

Ia juga mendorong kepada pengelola pesantren untuk memastikan tidak ada tindak kekerasan di lingkungannya.

Kepala Perwakilan UNICEF Wilayah Jawa Ignatius Setyawan Cahyo mengakui, lingkungan kehidupan pesantren di Jawa Tengah, sering dijadikan contoh untuk Indonesia, bahkan di dunia internasional.

Pesantren, katanya, bisa memberikan informasi sekaligus diplomasi bahwa bangsa Indonesia menghargai perbedaan dengan baik, melalui moderasi beragama. Oleh karenanya, pihaknya mendukung pemerintah Indonesia melalui Kemenag untuk menggalakkan pesantren ramah anak, serta mempromosikan moderasi beragama di internasional.

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Provinsi Jawa Tengah Emma Rachmawati menegaskan, perlu membangun ekosistem untuk mencegah, menangani dan memulihkan terhadap peristiwa kekerasan yang terjadi pada lembaga pendidikan.

“Yag terpenting adalah awareness bahwa isu itu ada, mari kita tangani bersama di masing-masing tempat itu,” ujarnya.

Salah seorang santri yang mengikuti ToF, dari Pondok Sarang Rembang, Haiz mengatakan, kegiatan yang diikutinya sangat baik ,karena perwakilan dari pesantren bisa belajar meningkatkan pendidikan para santri.

“Kami bisa belajar apa itu pesantren yang ramah, sehingga bisa membentuk pesantren ramah anak. Harapannya, ke depan program ini bisa meluas, sehingga lebih banyak lagi pondok pesantren yang mengikuti pelatihan pesantren ramah ini,” katanya. (Lind)

You Might Also Like

100 Hari Kinerja Luthfi-Yasin, Buktikan Keberpihakan Kepada Pesantren

Melalui Program Pesantren Obah, Santri Jateng Bisa Kuliah ke Luar Negeri

Bantuan Perbaikan Rumah dari Gubernur Terealisasi, Wagiman Sambut Bahagia

100 Hari Kinerja Luthfi-Yasin, Program Desalinasi Menjadi Solusi atas Kekurangan Air Bersih Warga

Ahmad Luthfi: Kunjungan Presiden Emmanuel Macron ke Jateng Dapat Tingkatkan Pariwisata

TAGGED: Antikekerasan, Boarding School, persadapos.com, Pesantren Ramah Anak, Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin
admin persadapos 14/05/2025 14/05/2025
Share This Article
Facebook Twitter Whatsapp Whatsapp Telegram Email Print
Previous Article Buku Karya Nawal Diapresiasi Civitas Akademika Unisnu dan Pengasuh Ponpes di Jepara
Next Article Indikator Strategis BPS Jadi Acuan Kebijakan Pemprov Jateng 
about us

Persada Pos

  • Beranda
  • Hukum
  • Kriminal
  • Politik
  • Metropolitan
  • Seni Budaya
  • Sport
  • Wisata
  • Bisnis
  • Opini
  • Pendidikan
  • Ragam
  • Health
  • LPHI News
  • Redaksi PersadaPos
  • PEDOMAN PEMBERITAAN MEDIA SIBER
  • Kode Etik Jurnalisitik
persadapospersadapos
© PT Persada Media Sejahtera. All Rights Reserved.
  • Beranda
  • Hukum
  • Kriminal
  • Politik
  • Metropolitan
  • Seni Budaya
  • Sport
  • Wisata
  • Bisnis
  • Opini
  • Pendidikan
  • Ragam
  • Health
  • LPHI News
  • Redaksi PersadaPos
  • PEDOMAN PEMBERITAAN MEDIA SIBER
  • Kode Etik Jurnalisitik
Go to mobile version
adbanner
AdBlock Detected
Our site is an advertising supported site. Please whitelist to support our site.
Okay, I'll Whitelist
Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?