Anisah,SH
PersadaPos, Semarang – Sekretaris DPC LPHI (Dewan Pimpinan Cabang Lembaga Peduli Hukum Indonesia), Kota Semarang, Anisah SH mengapresiasi Majelis Etik Polda Jateng yang telah menghukum Aipda Robig Zainudin dengan Pemberhentian Tidak Dengan Hormat (PTDH) dari keanggotaan Kepolisian.
“Kita layak mengapresiasi Majelis Etik yang memeriksa Aipda Robig itu. Putusan pemecatan atau PTDH itu sangat tepat,” kata Anisah.
Selain dipecat Robig juga dijadikan tersangka atas kematian Gamma. “Untuk pidana ini, kita harapkan putusan yang adil juga buat Gamma dan keluarganya. Dia layak dihukum berat sesuai perbuatannya,” harap Anisah.
Di sisi lain Anisah juga masih menyimpan kekecewaan, karena sampai saat ini hanya Robig yang diperiksa. Kapolresrabes yang dalam pernyataannya seolah-olah melindungi anak buahnya, belum juga diperiksa.
“Kita masih menunggu Kapolrestabes, Irwan Anwar diperiksa demi terang benderangnya perkara ini,” ujarnya.
“Menurutnya, Irwan Anwar tidak boleh dibiarkan mengumbar pernyataan yang tidak sesuai fakta kejadian itu. Jangan melindungi anggota yang melakukan kejahatan yang mengakibatkan nyawa generasi muda melayang,” tegasnya.
Pernyataan-pernyataan Irwan Anwar itu, lanjut Anisah, tentu sangat menyakitkan bagi keluarga korban. Masyarakat awam termasuk saya saja sesak mendengar pernyataan yang justru merusak harkat dan martabat korban dan keluarganya itu.
“Apalagi keluarga korban, gak terbayangkan oleh saya, bagaimana pedih dan pilunya perasaan mereka diperlakukan seperti itu,” katanya.
“Sudah kehilangan nyawa, masih dituduh nakal dan jahat lagi,” tegas Anisah.
Karena itu, sambungnya, kami dari LPHI berharap Irwan Anwar juga diperiksa, agar permasalahan bisa semakin jelas.
“Semestinya tidak perlu menunggu laporan dari pihak korban, pihak Polda perlu memeriksa Kapolrestabes Semarang itu,”tegasnya.
Sementara itu, dari pihak keluarga Gamma diperoleh informasi, bahwa mereka akan melaporkan Kapolrestabes Semarang, Kombes Irwan Anwar ke kepolisian atas dugaan pelanggaran etik, terkait kematian anggota keluarganya, Gamma Rizkynata Oktafanandy.
“Kami sedang mempertimbangkan, mau dilapirkan ke Polda atau Mabes Polri,”kata Subambang, kakek korban yang didampingi Penasihat Hukum Zainal Abidin Petir.
Sebagaimana diketahui, Kapolrestabes Semarang, Kombes Irwan Anwar mengatakan bahwa Gamma dan dua temannya ditembak RZ karena berupaya menyerang anggotanya tersebut.
Dikatakan RZ sedang berupaya melerai tawuran gangster yang melibatkan Gamma dan dua korban tembak lainnya. Ketika melerai itu tiga Siswa SMKN 4 Semarang tersebut melakukan perlawanan dan menyerang RZ, sehingga RZ terpaksa melakukan penembakan.
Dalam penyelidikan oleh Provam Polda Jateng, Gamma dan dua temannya ditembak RZ tidak terkait tawuran sebagaimana dinyatakan Kapolrestabes Irwan Anwar. (Lind)