By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
persadapospersadapospersadapos
  • Beranda
  • Hukum
  • Kriminal
  • Politik
  • Metropolitan
  • Seni Budaya
  • Sport
  • Wisata
  • Bisnis
  • Opini
  • Pendidikan
  • Ragam
  • Health
  • LPHI News
  • Redaksi PersadaPos
  • PEDOMAN PEMBERITAAN MEDIA SIBER
  • Kode Etik Jurnalisitik
Reading: Waspada Produk Terasi Asal Pati, BPOM Semarang Sebut Ada Bahan Berbahaya
Share
Notification Show More
Font ResizerAa
persadapospersadapos
Font ResizerAa
  • Beranda
  • Hukum
  • Kriminal
  • Politik
  • Metropolitan
  • Seni Budaya
  • Sport
  • Wisata
  • Bisnis
  • Opini
  • Pendidikan
  • Ragam
  • Health
  • LPHI News
  • Redaksi PersadaPos
  • PEDOMAN PEMBERITAAN MEDIA SIBER
  • Kode Etik Jurnalisitik
  • Beranda
  • Hukum
  • Kriminal
  • Politik
  • Metropolitan
  • Seni Budaya
  • Sport
  • Wisata
  • Bisnis
  • Opini
  • Pendidikan
  • Ragam
  • Health
  • LPHI News
  • Redaksi PersadaPos
  • PEDOMAN PEMBERITAAN MEDIA SIBER
  • Kode Etik Jurnalisitik
Have an existing account? Sign In
Follow US
  • Advertise
© 2023 Persadapos News Network. All Rights Reserved.
persadapos > Blog > Bisnis > Waspada Produk Terasi Asal Pati, BPOM Semarang Sebut Ada Bahan Berbahaya
Bisnis

Waspada Produk Terasi Asal Pati, BPOM Semarang Sebut Ada Bahan Berbahaya

Prasetyo Persada
Last updated: 2024/07/06 at 7:51 PM
Prasetyo Persada 12 bulan ago
Share
Kegiatan FGD yang dilakukan BPOM di Semarang bersama Pemkab Pati membahas produk terasi mengandung bahan rodamin. /Foto: Ist/
SHARE

PersadaPos, Semarang – Masyarakat diharapkan waspada, lantaran hasil sampling BPOM Semarang menunjukkan, 33 persen produk terasi di Kabupaten Pati ada yang mengandung bahan berbahaya.

Kepala BPOM Semarang, Lintang Purbajaya, menyebut sudah mengidentifikasi produk terasi asal Pati, yang memiliki corak warna merah keunguan.

Menurut dia, berdasarkan pengujian, terasi tersebut positif mengandung bahan rodamin yang merupakan pewarna tekstil.

”Kita identifikasi terasi warna agak kemerahan. Yang kita sampling menemukan 33 persen mengandung bahan rodamin.

Sedangkan 55 persen trasi tidak memiliki kemasan dan izin edar. Ini menjadi perhatian tersendiri,” kata Lintang saat FGD (Focus Group Discussion) Bersama Pemkab Pati, Jumat, 5 Juli 2024.

Ia mengatakan, produk Terasi seperti itu bisa berdampak pada masalah Kesehatan, meskipun dampak negatif tidak langsung terasa.

”Ini berpengaruh terhadap tingginya penyakit kanker, gangguan hormonal termasuk penyakit gagal ginjal.

Ini menjadi pemicu pemberat dari penyakit tersebut. Karena itu kita berfokus untuk melakukan penurunan penggunaan bahan berbahaya ini,” paparnya

BPOM Semaarang, katanya, berupaya melakukan sejumlah intervensi langsung ke produsen, salah satunya dengan edukasi tentang penggunaan bahan pewarna pengganti yang aman bagi pangan.

”Kami programnya pendekatan, pengawasan dan pembinaan. Memang dalam peraturan perundang-undangan ada sanksi mulai administrasi, penghentian aktivitas, hingga sanksi pidana dan denda. Tapi kita akan mengarahkan ke pembinaan terlebih dahulu,” jelas Lintang.

Seperti diketahui, kebanyakan konsumen di pasar, memang banyak yang meminta produk terasi dengan warna agak kemerahan.

Namun, BPOM Semarang juga berupaya mengedukasi ke masyarakat tentang produk terasi berwarna tersebut, tidak mempengaruhi kualitas dan rasa.

”Kita juga edukasi kalau warna itu tidak pengaruh ke rasa, dan kualitas dari produk terasi tersebut,” pungkas Lintang.

Senada dengan BPOM Semarang, Sekda Kabupaten Pati Jumani berharap, produk terasi Pati aman dikonsumsi dan bermutu baik, sehingga tidak menimbulkan masalah.

”Terasi ini produk unggulan kita. Jadi, harapannya terasi bisa aman dikonsumsi dan bersaing. Tadi disampaikan masih ada campuran zat berbahaya,” papar Jumani. (pras)

You Might Also Like

Lebih Ramah Lingkungan, Ahmad Luthfi Luncurkan Bahan Bakar Pertamax Green 95

Pemprov Jateng Hasilkan 3,1 Ton Udang Vaname di Kawasan Industri

300 Ribu Bidang Usaha di Jateng Ditarget Tersertifikasi Halal, Pemprov Jateng Upayakan Bantu Pembiayaan

33 BPR BKK se-Jateng Siap Merger Jadi Bank Syariah, Asetnya Bisa Capai Rp12 Triliun

Ahmad Luthfi Komitmen Kembangkan Ekonomi Kreatif di Jateng 

TAGGED: asal Pati, bahan berbahaya, BPOM Semarang, masyarakat, produk terasi, sebut, waspada
Prasetyo Persada 06/07/2024 06/07/2024
Share This Article
Facebook Twitter Whatsapp Whatsapp Telegram Email Print
Previous Article Manfaatkan Lahan Bekas Rob Air Laut, Pemkot Semarang Tanam Padi di Mangunharjo
Next Article Tak Hati-hati, Pemotor Tewas Tertabrak KA Kertanegara di Sumpiuh Banyumas
about us

Persada Pos

  • Beranda
  • Hukum
  • Kriminal
  • Politik
  • Metropolitan
  • Seni Budaya
  • Sport
  • Wisata
  • Bisnis
  • Opini
  • Pendidikan
  • Ragam
  • Health
  • LPHI News
  • Redaksi PersadaPos
  • PEDOMAN PEMBERITAAN MEDIA SIBER
  • Kode Etik Jurnalisitik
persadapospersadapos
© PT Persada Media Sejahtera. All Rights Reserved.
  • Beranda
  • Hukum
  • Kriminal
  • Politik
  • Metropolitan
  • Seni Budaya
  • Sport
  • Wisata
  • Bisnis
  • Opini
  • Pendidikan
  • Ragam
  • Health
  • LPHI News
  • Redaksi PersadaPos
  • PEDOMAN PEMBERITAAN MEDIA SIBER
  • Kode Etik Jurnalisitik
Go to mobile version
adbanner
AdBlock Detected
Our site is an advertising supported site. Please whitelist to support our site.
Okay, I'll Whitelist
Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?