PersadaPos, Klaten – Kasus DBD (Demam Berdarah Dengue) di Kabupaten Klaten masih mengalami peningkatan, meski jumlahnya tak setinggi sebelumnya.
Kepala Dinkes (Dinas Kesehatan) Kabupaten Klaten, Anggit Budiarto, mengimbau warga untuk tetap waspada dengan gejala DBD, khususnya fase kritis DBD.
”Tercatat ada 868 kasus DBD pada minggu ke-25,” jelas Anggit dalam keterangannya kepada wartawan di Pendapa Setda Klaten, Selasa, 2 Juli 2024.
Menurut dia, ada kenaikan kasus sebanyak 26 orang, dibandingkan pekan lalu, sedangkan kasus kematian akibat DBD bertambah 1 orang menjadi 30 orang.
Ia mengatakan, meski kasus DBD sudah mulai bisa ditekan, pihaknya akan terus melakukan berbagai upaya untuk mewujudkan 0 kasus DBD di Kabupaten Klaten.
Upaya itu, jelasnya, mulai dari melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN), sosialisasi, hingga menyebar juru pemantau jentik (jumantik) di rumah-rumah warga.
Selain itu, kata Anggit, Dinkes Klaten juga telah berupaya meningkatkan penanganan DBD di fasilitas kesehatan (faskes) di Kabupaten Klaten, mulai dari klinik, puskesmas, ataupun rumah sakit.
Dengan begitu, lanjutnya, para pasien DBD bisa segera tertangani, sehingga mencegah adanya kasus kematian akibat DBD.
”Kematian itu terjadi saat penatalaksanaannya kurang sesuai harapan. Bisa dari proses membawa ke rumah sakit, proses rujukannya, atau proses penanganan di rumah sakitnya,” jelasnya.
”Namun kami melakukan evaluasi, kasus untuk situasi terakhir ini memang rumah sakit sudah melaksanakan penatalaksanaan sesuai dengan kompetensinya,” imbuh dia.
Ia pun mengimbau, masyarakat u waspada dengan fase kritis DBD, apabila sudah mengalami gejala seperti demam, pasien diimbau waspada hingga hari kelima.
”Biasanya dikira sudah sembuh, sehingga aktivitasnya berlebihan. Infeksi virus itu kan berhubungan dengan daya tahan tubuh,” terangnya.
”Nah, ini yang perlu kita sampaikan kepada masyarakat pokoknya terkait dengan DBD harus betul-betul serius. Bila perlu walaupun panas sudah turun itu masih dilakukan cek laboratorium,” katanya lagi.
Anggit menegaskan, apabila trombosit masih kurang dari 100, seorang pasien DBD harus tetap istirahat dan meningkatkan imun tubuh.
Jangan sampai, katanya, beraktivitas secara berlebihan hingga hari kelima demam, karena masih dalam fase kritis DBD.
”Kalau dulu gejala panas dua hari sudah harus ke Puskesmas, sekarang juga perlu waspada dengan hari keempat dan kelima,” pungkas Anggit. (pras)