PersadaPos, Solo – Sebanyak sembilan rumah di sekitar bantaran rel kereta api di bawah Kawasan Flyover Manahan, Solo, terbakar pada Jumat malam, 17 Mei 2024.
Informasi yang dihimpun, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa kebakaran itu, namun 9 KK kehilangan tempat tinggal, dan terpaksa untuk sementara mengungsi.
Lebih dari itu, kebakaran rumah-rumah di dekat bantaran rel KA yang diduga akibat korsleting listrik, mengakibatkan sejumlah perjalanan kereta api terganggu.
Peristiwa kebakaran yang terjadi sejak sekitar pukul 21.00 WIB itu, berhasil dipadamkan oleh petugas pemadam kebakaran pada sekitar pukul 22.27 WIB.
Kasi Pemerintahan Kelurahan Manahan, Bagus Bahtiar mengatakan ada sekira sembilan kepala keluarga (KK), yang dievakuasi oleh pihak kelurahan.
”Tadi dibantu PMI juga untuk evakuasi ke kelurahan. Kalau sembilan KK (dievakuasi), berarti sembilan rumah yang terbakar,” kata Bagus kepada wartawan di lokasi usai kebakaran.
Bagus mengatakan, rumah-rumah yang terbakar itu kondisinya berhimpitan dan terbuat dari tripleks dan kayu, sehingga mudah terbakar.
Ia menjelaskan, seluruh penghuni rumah yang terbakar itu berhasil dievakuasi dalam kondisi selamat, namun belum diketahui jumlahnya berapa orang.
Bagus mengungkapkan, menurut informasi yang diterima dari laporan wargga, penyebab kebakaran Sembilan rumah itu diduga korsleting dari warung.
”Penyebabnya dari listrik rumah warung Bu Parti, terus menjalar ke ruah-rumah lainnya,” terangnya.
Kepala BPBD Solo, Nico Agus Putranto mengatakan, para korban kebakaran sebanyak 9 KK terdiri dari 25 orang, untuk sementara ditampung di Kelurahan Manahan.
”Yang kami data ada sembilan kepala keluarga (KK) dan 25 orang warga. Balita lima orang, dan lansia empat orang,” ungkap Nico kepada wartawan di Pendopo Kelurahan Manahan, Jumat malam, 17 Mei 2024.
Ia mengatakan, penanganan pertama yang dilakukan BPBD yaitu memenuhi kebutuhan warga yang mendesak, salah satunya penyediaan tempat tidur.
”Korban yang mengungsi di kelurahan, kebutuhan dasarnya kita penuhi. Untuk matras dari Dinas Sosial, termasuk penangan kesehatan dari Dinas Kesehatan,” jelasnya.
Nico menjelaskan, dari 25 warga yang mengungsi itu, ada dua orang yang mengalami gangguan kesehatan, yaitu darah tinggi dan ambien.
”Tapi, semua sudah mendapat penanganan dari Puskesmas Manahan,” ucap dia.
Ia menyebutkan, kebutuhan lainnya akan disuplai pada Sabtu hari ini, 19 Mei 2024.
”Kita belum rencanakan untuk membuat dapur umum, kita nanti akan suplai makanan langsung ke warga,” pungkas Nico.
Sementara itu Manager Humas Daop 6 Jogja, Krisbiyantoro mengatakan, akibat kebakaran rumah-rumah yang berdekatan dengan rel KA itu, menyebabkan sembilan kereta api yang perjalanannya sempat terkendala.
Krisbiyantoro menyebutkan, KA yang terkendala perjalanannya yaitu KA 103 (Singasari), KA 7101 (KRL), KA 684 (CL YK-PL), KA 117A (Wijaya Kusuma), KA 85A (Mutiara Selatan).
Selain itu, tambahnya lagi, juga KA 121 (Malabar), KA 59 (Bima), KA 134 (Kertanegara), dan Ka 7015A (Manahan Tambahan).
Ia mengungkapkan, bahkan KA 103A (Singasari) saat terjadi kebakaran sempat berhenti luar biasa, karena kebakaran di petak jalan Solo Balapan-Purwosari karena dinilai membahayakan.
”KAI memohon maaf atas kejadian ini dan berusaha taktis dalam mengambil langkah pola operasi KA demi keselamatan perjalanan KA,” pungkas Krisbiyantoro, dalam keterangan resminya. (pras)