PersadaPos, Semarang – Polda Jateng menyebutkan, angka kecelakaan lalu lintas di wilayahnya selama periode arus mudik dan balik pada Lebaran 2024 mengalami penurunan 43 persen.
Dirlantas Polda Jateng, Kombes Sonny Irawan mengatakan, selama Operasi Ketupat Candi 2024 dilaksanakan, terjadi 506 kecelakaan di Jawa Tengah.
”Pada tahun 2023 lalu terjadi sebanyak 880 kejadian laka lantas, sedang tahun ini ada 506 kejadian laka lantas. Terjadi penurunan 43 persen,” jelas Kombes Sonny kepada wartawan di kantornya, Jumat, 19 April 2024.
Menurut dia, daria kejadian laka lantas sebanyak itu, ada 23 orang yang meninggal dunia.
Ia menyebut, kecelakaan tunggal bus Rosalia Indah di Tol Batang-Semarang di Km 370, merupakan kecelakaan paling menonjol, lantaran mengakibatkan delapan orang korban meninggal.
”Kalau korban yang meninggal dunia akibat laka lantas mengalami penurunan 57 persen, dari 53 kejadian pada tahun 2023 menjadi 23,” ungkapnya.
Sonny mengatakan, Operasi Ketupat Candi 2024 secara umum, mampu dikelola dengan baik, sebab kenaikan arus lalu lintas masih bisa dikendalikan.
”Turunnya angka laka lantas, arus mudik dan balik yang mampu dikelola dengan baik di wilayah Jateng ini, tidak seta merta tanpa melalui proses,” jelasnya.
Ia mengatakan, total ada 1,8 juta kendaraan pemudik yang berangkat dari Jakarta, yang 38 persennya masuk ke Jawa Tengah melalui GT (Gerbang Tol) Kalikangkung.
”Khusus Kalikangkung itu 38 persen masuk dari Cikatama, mengalami kenaikan di angka 6,2 persen dibanding 2023.
Tahun 2024 mulai tanggal 4 sampai tanggal 16 total kendaraan masuk mencapai 471.208 sementara di tahun 2023 adalah 443 ribu,” paparnya.
Selain itu, katanya lagi, pihaknya juga mencatat ada 1.416 kendaraan yang ditilang melalui ETLE atau tilang elektronik.
Pelanggaran yang tercatat, lanjutnya, terutama adalah tidak menggunakan sabuk pengaman dan pelanggaran ganjil genap.
”Pelanggaran kita prioritas yang tertangkap ETLE adalah tidak pakai sabuk pengaman dan pelanggaran ganjil genap,” pungkas ABP Sonny. (pras)