PersadaPos, Demak – Jalur Pantura di Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, tergenang rob setiap sore hari pada akhir-akhir ini.
Genangan rob, biasanya terjadi di area (Km) 8.600 Pantura Semarang-Demak dan sekitarnya, dengan ketinggian air mencapai 30 sentimeter.
Meski masih bisa dilewati kendaraan, namun membuat arus lalu lintas di jalur Pantura tersebut menjadi tersendat.
Banyak pengendara motor terpaksa memilih jalan di genangan rob yang tak terlalu dalam, untuk menghindari kendaraannya mogok.
Walau begitu, Kanit Turjawali Satlantas Polres Demak, Ipda Khoirul Rohman, memastikan ruas jalan di Sayung, aman dilalui para pemudik ketika pagi hingga siang hari.
”Rob dalam pekan ini berlangsung pada sore hari mulai jam 15.00 WIB sampai dengan 17.00 WIB,” kata Ipda Khoirul kepada wartawan melalui telepon, Jumat, 5 April 2024.
Terpisah, Kasat Lantas Polres Demak, AKP Lingga Ramadhani menyebutkan, Pantura Kecamatan Sayung memang menjadi perhatian khusus, lantaran rawan rob.
”Sore ya, jam-jam pasangnya laut sore jam 5 sore itu sampai jam 9 malam, kurang lebih jam segitu,” jelas Akp Lingga.
Sedang kalau pagi, kata Lingga, sudah tidak ada genangan rob, sesuai pasang surut air.
Ia mengatakan, jika terjadi kepadatan arus lalu lintas, pihaknya sudah menyiagakan tim urai untuk mengatur kelancaran lalu lintas para pemudik.
Menurut Lingga, apabila terjadi kemacetan di Pantura Kecamatan Sayung dampak rob, jalur alternatif Semarang-Demak maupun arah sebaliknya, juga sudah disiapkan.
Pengendara dari Semarang, katanya, bisa melalui jalur alternatif arah Kecamatan Mranggen-Bulusari-Onggorawe dan dilanjutkan arah Demak.
”Bisa juga mengakses jalur alternatif Karangawen-Guntur-Halte Buyaran dan seterusnya sampai ke Demak,” tambahnya.
Koordinasi dengan Pusat
Terkait genangan rob di daerah Sayung tersebut, Bupati Demak Eisti’anah mengatakan, pihaknya terus berkoordinasi dengan Pusat, lantaran jalur Pantura itu merupakan kewenangan Pemerintah Pusat.
”Hanya, kita harus melaporkan, jika ada kerusakan atau banjir seperti genangan rob, selalu kita koordinasikan,” jelas Eisti’anah kepada wartawan di Kantor Dinas Pertanian, Jumat, 5 April 2024.
Menurut dia, penggunaan pompa untuk menyedot genangan rob tidak efektif, jika kondisi debit air sungai sedang tinggi.
”Kalau sungainya tinggi, ya tidak bisa segera dipompa. Ini yang terakhir kita sedang kondisikan (pompa banjir) yang daerah Sayung,” terangnya.
Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Demak, Akhmad Sugiharto mengatakan, kondisi genangan rob saat ini sedang tinggi, terutama di area Sayung.
”Memang kita sudah antisipasi untuk jalur alternatifnya, bisa lewat Guntur maupun lewat Mranggen,” jelasnya.
Menurutnya, rob yang menggenangi Pantura tidak bisa hanya dipasang mesin pompa, karena genangan rob di jalan sudah tinggi.
”Kita sudah mengajukan proposal, sudah mengajukan bantuan kepada Pusat, tapi sampai sekarang ini belum kunjung hadir,” terangnya.
Hanya saja, katanya, ada anggaran Rp 5 Miliar untuk DED (Detail Enginnering Design), jalur Pantura terutama untuk tanggul laut dan lain-lainnya.
”Kalau sudah ada DED secara nasional, kita berharap pembangunan tanggul laut terutama yang untuk penahan rob yang ada di Sayung dan sekitarnya ini bisa terealisasi dan terdanai dari APBN,” kata Akhmad Sugiarto. (pras)