PersadaPos, Wonosobo – Mayat seorang perempuan yang ditemukan mengapung di Waduk Wadaslintang, Wonosobo, ternyata dibunuh oleh suaminya sendiri bernama Madiman (35).
Mayat perempuan malang itu ditemukan mengambang di Waduk Wadaslintang, tepatnya di Dusun Bersole, Desa Sumberejo, Kecamatan Wadaslintang, Kabupaten Wonosobo pada Selasa, 25 Juni 2024 lalu.
Kasat Reskrim Polres Wonosobo, AKP Kuseni, mengatakan, saat itu korban yang diketahui bernama Ariati (33), warga Wadaslintang, baru pulang bekerja sebagai asisten rumah tangga (ART) di Jakarta.
”Dari keterangan saksi, pada 19 Juni 2024 korban pulang rencananya menghadiri wisuda anaknya yang baru lulus SD,” jelas AKP Kuseni, saat jumpa pers di Mapolres Wonosobo, Rabu, 3 Juli 2024.
Menurutnya, ketika sampai di rumah sekitar jam 8 malam, korban dan pelaku ngobrol-ngobrol, namun saat itu korban meminta cerai.
”Pelaku pun emosi, karena kecewa sudah lama tidak pulang tahu-tahu minta cerai. Termasuk (suami) meminta hubungan badan, korban menolak,” imbuh Kuseni.
Ia mengatakan, permintaan cerai dan penolakan berhubungan badan ini, membuat pelaku nekat menghabisi korban dengan mencekik lehernya, kemudian membanting ke lantai hingga tak sadarkan diri.
Kuseni mengatakan, korban yang dalam kondisi tidak sadar, kemudian dibawa ke tengah Waduk Wadaslintang menggunakan perahu milik pelaku, lalu dibuang di tengah waduk.
”Korban dibawa ke waduk sekitar jam 11 malam, menggunakan perahu milik pelaku sendiri,” jelasnya.
Aksi kejam Madiman itu, terbongkar setelah mayat Ariati ditemukan mengambang di Waduk Wadaslintang pada Senin, 25 Juni 2024 lalu.
Saat diautopsi, kata Kusenin, terdapat luka benturan benda keras di kepala bagian belakang dan dada korban.
”Kami lakukan autopsi. Hasilnya ditemukan penyebab kematiannya, karena ada luka benturan benda keras di kepala belakang dan dada korban,” ungkap Kuseni.
Ia menjelaskan, dari hasil autopsi tersebut, pihaknya mencari identitas korban, ternyata diketahui merupakan warga Desa Sumbersari, Kecamatan Wadaslintang, Wonosobo, berjarak sekitar 200 meter dari Waduk Wadaslintang.
”Dari situ, kami mencari tahu keberadaan terakhir korban saat masih hidup,” pungkas AKP Kuseni. (pras)