PersadaPos, Semarang – Kerugian yang ditimbulkan akibat banjir di Kota Semarang pada bulan Maret 2024 lalu, dihitung berdasarkan dampaknya mencapai Rp 850 miliar lebih.
Kabid Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Jawa Tengah, Arif Wahyudi mengatakan, pihaknya telah melakukan penghitungan kerugian pasca banjir di seluruh wilayah terdampak bencana.
”Dari data penghitungan BPBD Jawa Tengah, kerugian banjir masing-masing wilayah berbeda-beda,” jelas Arif dalam keterangannya kepada wartawan Minggu, 21 April 2024.
Menurut dia, Kota Semarang mengalami kerugian terbesar akibat dampak banjir, yaitu sebesar Rp 852,3 miliar.
Lalu, katanya lagi, disusul Kabupaten Demak Rp 800,3 miliar, Kabupaten Grobogan mencapai Rp 343,2 miliar, serta beberapa wilayah lain dengan kerugian di bawah Rp 100 miliar.
Ia menjelaskan, pihaknya mengumpulkan data untuk melakukan penghitungan kerugian akibat bencana banjir, tidak hanya melihat kerusakan yang ditimbulkan, namun juga termasuk kerugian sosial dan ekonomi.
Arif mengatakan, data penghitungan pasca bencana banjir yang telah dihitung BPBD Jawa Tengah, bakal dikoordinasikan dengan pemerintah daerah masing-masing.
Nantinya, sambungnya lagi, daerah kabupaten atau kota harus lakukan evaluasi, serta mempersiapkan mitigasi untuk menghadapi bencana yang kapan pun mungkin terjadi.
”Selain itu, poin-poin penting untuk evaluasi juga sekaligus dimasukkan, agar memudahkan OPD terkait di daerah mempersiapkan mitigasi tepat, sesuai dampak bencana yang sudah terjadi,” pungkasnya. (pras)