Kalaksa BPBD Jawa Timur Gatot Soebroto
PersadaPos, Surabaya – BPBD Jawa Timur hingga malam ini terus memantau gempa yang terjadi di wilayah Tuban, tepatnya di Laut Jawa kedalaman 10 km. Gempa yang terjadi sejak siang tadi sekitar pukul 11. 20 WIB dengan kekuatan 6,1 magnitudo terasa hingga merata di Jawa Timur. Bahkan di Surabaya, para pekerja berhamburan keluar menyelamatkan diri karena getaran yang sangat terasa.
Kalaksa BPBD Jawa Timur Gatot Soebroto menyampaikan, dari hasil pemetaan diketahui sumber gempa berdekatan dengan Gresik tepatnya Bawean. Situasi ini ditengarai bisa menyebabkan dampak kerusakan bahkan korban. Setidaknya sampai dengan malam gempa susulan telah terjadi sebanyak 60 kali.
“Dari jam 11.22 tadi sudah terjadi gempa bumi yang berada di pantai wilayah barat Gresik, sehingga kita antisipasi juga karena kalau melihat titik kejadiannya itu berdekatan dengan Bawean,” ujar Gatot Soebroto ketika ditemui di kantornya, Jumat petang.
Tenang dan Waspada
Berdasarkan data yang dihimpun BPBD Jawa Timur, gempa tersebut telah mengakibatkan kerusakan dan korban luka. Tercatat dua orang mengalami luka ringan akibat tertimpa genting rumahnya yang berjatuhan. Sementara beberapa bangunan juga mengalami kerusakan.
“Tadi sudah nampak ada korban dua orang luka ringan karena kejatuhan genteng, serta ada enam rumah rusak ringan di wilayah Gresik dan satu rumah rusak berat di wilayah Tuban. Dua sekolah rusak ringan di wilayah Gresik yaitu di posisi di wilayah Bawean ” lanjut Kalaksa BPBD Jawa Timur.
Dari catatan Pusdalops BPBD Jawa Timur, gempa dengan magnitudo besar terjadi pada siang yaitu 6,1magnitudo dan sore sekitar pukul 15.56 dengan kekuatan 6,5 magnitudo. Gatot Soebroto juga menambahkan bahwa meski terjadi di lautan namun gempa tersebut tidak berpotensi menimbulkan tsunami.
“Kalau sesuai dengan informasi yang disampaikan oleh BMKG bahwasanya ini adalah jenis gempa dangkal, dimana kejadiannya di kedalaman 10 km serta merupakan penyebabnya adalah getaran dari gerakan sesar aktif Pulau Jawa. Tapi gerakan cesar ini tidak berpotensi tsunami,” lanjutnya.
Gatot Soebroto juga meminta masyarakat tenang dan mengikuti update informasi.dari lembaga resmi. Ini juga respons BPBD Jatim terhadap maraknya informasi yang menyesatkan yang beredar di media sosial terkait dampak gempa di Tuban hari ini.
“Saya minta masyarakat tidak panik. Banyak informasi yang bersifat hoax dan berlebihan beredar di medsos. Jangan mudah percaya dan jika ingin informasi yang update bisa mengakses dari institusi resmi seperti BMKG ataupun BPBD baik yang di pusat maupun daerah. Tetap tenang dan waspada,” tandasnya. (Lind)
—
Kirim dari Fast Notepad