PersadaPos, Pati – Banjir bandang akibat tanggul sungai jebol menerjang wilayah Desa Dumpil, Kecamatan Dukuhseti, Kabupaten Pati pada Selasa siang, 13 Februari 2024.
Akibat terjangan banjir tersebut, membuat dua tempat pemungutan suara (TPS) di Desa Dumpil porak poranda.
Kejadian banjir bandang itu pun ramai di media sosial, salah satunya yang diunggah akun Instagram @aslipati, Selasa siang, 13 Februari 2024.
Pada unggahan itu, memperlihatkan kejadian banjir bandang dari luapan sunga dengan air yang banjir berwarna hitam, kemudian meluap ke permukiman warga.
”Terjadi banjir bandang di dekat SD Dumpil Dukuhseti, Kabupaten Pati, Selasa (13/2/2024),” demikian postingan itu.
Camat Dukuhseti, Agus Sunarko, ketika dikonfirmasi membenarkan kejadian banjir bandang di wilayahnya pada siang itu.
Menurut dia, banjir bandang disebabkan tanggul sungai jebol, sehingga genangan air meluap ke permukiman warga.
”Kejadian sekitar jam 13.00 WIB itu tanggul sungai jebol, sungai jebol aliran Sungai Kaliguno, sungai itu di Desa Dumpil.
Kejadian itu membuat tanggul pembatas sungai dan SDN 01 Dumpil itu jebol, ambrol,” jelas Agus kepada dalam keterangannya pada Selasa, 13 Februari 2024.
Agus mengatakan, genangan banjir yang berasal dari sungai meluap ke permukiman warga, akibatnya pagar sekolah di Desa Dumpil rusak.
Dia pun mengaku, masih mendata dampak banjir bandang yang terjadi di wilayah Dukuhseti.
TPS Terdampak
Agus menjelaskan, banjir bandang itu juga menerjang dua TPS setempat, namuntidak ada kerusakan akibat banjir bandang itu.
Meski demikian, Agus meminta, agar TPS itu dipindah untuk mengantisipasi banjir datang kembali.
”Nah terkait dengan Pemilu itu depan pagar TPS 01 itu juga otomatis kena air, meskipun tidak terendam penuh itu mengganggu, juga ada TPS 02, itu sudah saya minta untuk mengondisikan.
Jangan sampai pemungutan suara besok pagi terhambat, apakah itu nanti dipindah atau diregrup sesuai ketentuan teknisnya ada di PPK,” terang Agus.
”Saya selaku camat meminta supaya kejadian yang ada di siang ini jangan sampai menghambat Pemilu,” harapnya.
Agus mengaku, masih mendata kerusakan akibat banjir bandang tersebut, dan berharap kejadian banjir bandang tidak kembali terjadi.
”Kerusakan akan kita inventarisir, untuk detail bisa satu dua hari, karena tidak hanya berkaitan dengan sarpras tapi juga pertanian atau tambak,” ungkapnya.
”Yang kedua karena turut Kali Guno, dia itu aliran itu masuk ke Desa Ngabel, Bakalan, Kinanti, harus waspada, khawatir dam di jalan itu jebol, mudah-mudahan tidak jebol,” tambahnya. (pras)