Sosiawan membuka acara Sosialisasi Pengawasan Partisipatif di Ungaran, Senin, 18 November 2024. (Foto: Lind)
PersadaPos, Ungaran – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi Jawa Tengah mengharapkan mahasiswa dan media massa ikut berpartisipasi mengawasil pemilu, termasuk Pilkada Serentak 2024 di daerah ini.
Harapan tersebut tersirat dalam sambutan Koordinator Divisi Humas, Data dan Informasi Bawaslu Jateng, Drs Sosiawan MH pada pembukaan acara “Sosialisasi Pengawasan Partisipatif” di Balai Bahasa Jawa Tengah, Ungaran, Senin, 18 November 2024.
Pada acara yang melibatkan sekitar 70 wartawan dan puluhan mahasiswa perwakilan dari berbagai Perguruan Tinggi tersebut, Sosiawan mengajak media massa, mahasiswa dan seluruh elemen masyarakat ikut terlibat aktif mengawasi pelaksanaan Pilkada 2024 di wilayah Jateng ini.
“Bawaslu di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota memiliki keterbatasan, sehingga perlu ada pengawasan partisipatif yang bisa dilakukan media massa, mahasiswa dan masyarakat,” ujarnya.
Keseriusan Bawaslu Jateng mengharapkan keterlibatan masyarakat dalam mengawasi Pilkada 2024 ini tercermin dari berbagai upaya yang dilakukan sebagai pendekatan dengan seluruh elemen.
“Sudah berkali-kali Bawaslu Jateng menggelar sosialisasi pengawasan partisipatif, agar ada peran aktif dari masyarakat ikut mengawasi jalan setiap tahapan Pilkada 2024 ini,” ungkspnya.
Menurut Sosiawan, peran serta media massa, mahasiswa dan semua pihak sangat penting untuk mewujudkan Pilkada di Jateng semakin berkualitas dan bermartabat.
Pemimpin Ideal
Acara sosialisasi tersebut menampilkan nara sumber Dra Puji Astuti MSi dari Fisip Universitas Diponegoro dan Ketua PWI Jateng, Amir Machmud, SH, MH.
Amir Machmud menyoroti keterlibatan rakyat pemilik suara dalam pelaksanaan Pilkada yang aksn diselenggara 27 November 2024 ini.
Menurutnya, parameter sukses pilkada adalah manakala terjadi peningkatan partisipasi pemilih, khususnya generasi muda, peningkatan partisipasi publik dalam mengawal sukses Pilkada, serta kepatuhan terhadap aturan yang membuat pesta demokrasi berjalan aman dan lancar.
“Golnya adalah jejak Pilkada yang dikenang sebagai pesta demokrasi yang indah,” ungkapnya.
Dan jika itu terjadi, maka tagline Pilkada Jateng “Luwih Becik, Luwih Nyenengke” bisa terwujud.
“Tagline ini mengajak masyarakat untuk memilih dengan suasana gembira dan menyenangkan. Sukses Pilkada adalah terpilihnya pemimpin yang ideal, bukan prosedural,” tegasnya.
Sementara Puji Astuti menekankan pentingnya pengawasan partisipatif yang masif dengan melibatkan seluruh komponen masyarakat, termasuk mahasiswa dan media massa.
“Agar hasil Pilkada tidak disalahgunakan, karena pada waktu penghitungan suara masih dapat disalahgunakan,” pungkasnya. (Lind)