Nawal Arafah Yasin
PersadaPos, Semarang – Bunda Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Provinsi Jawa Tengah, Nawal Arafah Yasin bersama Pokja Bunda PAUD, terus berfokus melakukan pendampingan terhadap satuan PAUD yang saat ini di Jawa Tengah jumlahnya mencapai 32.684 lembaga.
Hal itu disampaikan Nawal, saat membuka Webinar “Pengelolaan dan Penyelenggaraan PAUD di Jawa Tengah” melalui Zoom Meeting, Selasa (7/10/2025).
Dia mengungkapkan, pendampingan itu dilakukan agar seluruh satuan PAUD di Jateng, dapat mengembangkan pendekatan PAUD holistik integratif.
“Saya harapkan PAUD di Jawa Tengah memiliki layanan yang bermutu, holistik, dan integratif,” kata dia
Ditambahkan, komitmen itu menjadi bagian dari spirit “Ngopeni Nglakoni”, yang selalu ditekankan Gubernur Ahmad Luthfi dan Wakil Gubernur Taj Yasin. Dalam hal ini, Bunda PAUD Jateng memiliki visi “Ngopeni Bocah, Wajib Nglakoni Setahun Prasekolah”.
Nawal menjelaskan, program pengembangan PAUD holistik integratif, juga sudah diatur dalam Perpres Nomor 60 Tahun 2023, yang menekankan integrasi aspek pendidikan, kesehatan, gizi, pengasuhan, perlindungan, dan kesejahteraan anak secara simultan dan terkoordinasi.
Dia membeberkan, saat ini jumlah PAUD di Jateng tercatat sebanyak 32.684. Terdiri dari 19.264 Taman Kanak-kanak (TK), 10.112 Kelompok Bermain (KB), 552 Tempat Penitipan Anak (TPA), dan 2.756 satuan PAUD sejenis.
Adapun total guru atau tenaga pendidik PAUD sebanyak 57.208 orang, dengan jumlah murid 911.218 anak. Menurut Nawal, angka itu merupakan potensi besar bagi Jawa Tengah, untuk berkontribusi dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045.
“Banyaknya PAUD ini menjadi potensi, bukan halangan. Dengan kekuatan yang besar, angka yang besar ini, Insyaallah kita mampu menggerakkan PAUD agar lebih baik,” ucap istri Wakil Gubernur Jateng tersebut.
Pasalnya, kata Nawal, usia 0-6 tahun ialah usia emas (golden age), periode pertumbuhan yang akan mempengaruhi anak di masa depan. Oleh sebab itu, PAUD diharapkan dapat memberikan layanan pendidikan yang merata, berkualitas, dan berkeadilan.
“Kita punya tanggung jawab dalam mewujudkan layanan PAUD bukan hanya merata, tapi juga berkualitas dan berkeadilan. Ini merupakan salah satu kunci pembangunan SDM untuk mewujudkan Indonesia Emas,” kata Bunda Forum Anak Nasional Jateng ini.
Dia mengungkapkan, PAUD di Jawa Tengah memiliki banyak tantangan. Salah satunya, Angka Partisipasi Kasar (APK) PAUD pada 2024, berdasarkan data BPS, hanya 47,65 persen. Selain itu jumlah anak yang terlayani PAUD masih di angka 14,31 persen.
“Kita semua harus bergerak bersama-sama dengan langkah-langkah strategis agar APK ini paling tidak mendekati 60 persen, atau harapannya ke 70 persen,” pinta Nawal yang juga Bunda Literasi Jateng tersebut.
Dia berharap, seluruh pihak dapat bersinergi dalam mewujukan PAUD holistik integratif di Jawa Tengah. Mulai dari Bunda PAUD provinsi dan 35 kabupaten/kota, pemerintah daerah, organisasi mitra, dan juga seluruh lembaga PAUD.
“Saya berharap kegiatan ini akan memberikan pemanfaatan yang luas dan signifikan, dalam pengeolaan dan penyelenggaraan pengembangan layanan PAUD holistik dan integratif di Jawa Tengah,” tandas Nawal. (Lind)