Foto bersama seusai acara pembukaan Penataran Pelatih dan Refreshing Wasit/Hskim Tinju Jateng di Hotel Noormans Semarang, Kamis 7 Agustus 2025. (Foto:Dok)
PersadaPos, Semarang – Pengprov Pertina Jawa Tengah didorong untuk memproduksi pelatih tinju dan wasit/hakim yang profesional. Profesionalisme tak hanya menyangkut keahlian dan menguasai ilmu dalam melatih atau menilai pertandingan, tapi dalam hal perilaku.
Harapan disampaikan Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga dan P:ariwisata (Kadisporapar) Jateng Muhamad Masrofi saat membuka Penataran Pelatih dan Refreshing Wasit/Hakim Tinju Jateng Tahun 2025 yang berlangsung di Hotel Noormans, Kamis 7 Agustus 2025.
”Saya berharap Pertina memperbanyak pelatih yang bersertifikasi, sehingga para petinju berkualitass akan muncul di setiap daerah. Panjenengan ini semua, para pelatih dididik, wasit/hakim di-refresh agar pengetahuannya berkembang, dan perilakunya profesional. Yaitu jujur dan punya emotional quotient intelligence atau bisa mengontrol emosi dirinya,” jelasnya.
Kegiatan yang diikuti 35 pelatih dan 25 wasit/hakim ini juga dihadiri Ketua Umum KONI Jateng Bona Ventura Sulistiana dan Ketua Umum Pertina Jateng Kairul Anwar bersama jajaran pengurus harian.
Masrofi mengakui, Jateng pernah melahirkan petinju profesional bagus yang berangkat dari amatir, seperti Chris John. Dia ingin spirit mencetak bibit-bibit atlet berprestasi terus menyala pada diri pelatih tinju Jateng.
Pada sisi lain, Ketua Umum KONI Jateng Bona Ventura Sulistiana berharap Pertina bisa mengembalikan tradisi medali emas pada PON XXII tahun 2028. Dia optimistis di tengah kesibukan ketua umumnya, Pertina tetap bisa menjadi organisasi yang solid untuk mencetak para petinju yang mampu bersaing di tingkat nasional.
Kualitas dan Kuantitas
Sementara itu, Ketua Umum Pertina Jateng Kairul Anwar mengatakan ketika dirinya memimpin organisasi tinju ini, ada tiga hal yang menjadi perhatiannya yaitu atlet, pelatih dan wasit/hakimnya sebagai sang pengadil. Ketiga item ini, kata dia, harus sama-sama dikembangkan SDM-nya.
”Maka dengan penataran dan refreshing ini, bukan hanya pada proses meningkatan kualitas dan kuantitas pelatih dan wasit/hakim tapi bisa memberi pemahaman mendalam tentang peraturan pertandingan dan teknik penilaian,” kata Kairul.
Menurutnya, adanya pelatih dan wasit/hakim yang berkualitas sangat dibutuhkan mengingat sebentar lagi Jateng akan menghadapi Pra-Porprov di Banjarnegara dan Porprov tahun 2026. Seiring perkembangan teknologi, pada ajang kualifikasi Porprov nanti, pihaknya akan mengontrol pertandingan dengan memasang empat kamera untuk membantu wasit/hakim mengambil keputusan akurat, seperti pada sepakbola yang menggunakan VAR.
Kairul juga menegaskan, bahwa pihaknya bersama jajaran akan terus memperjuangkan agar Pertina tetap eksis di Tanah Air di tengah munculnya organisasi tinju yang baru. ”Semangat untuk membesarkan Pertina jangan sampai kendor!” tegasnya.
Dalam penataran pelatih dan refreshing wasit/hakim ini, menghadirkan pemateri yang berkompeten seperti mantan Ketua Wasit/Hakim PP Pertina Agung Syamsul Hadi yang memberikan materi soal Pengetahuan Organisasi dan Tata Laksana Pertandingan Tinju, Sudarsono (Arah kebijakan Pertina Jateng), Soedjatmiko (Olympism dan Teori Metodologi Latihan), Danang Adhi Kusuma (Penilaian komputer pertandingan), Hunadi Handojo (Sejarah tinju dan Pertina).
Selanjutnya Parlindungan Manik (Falsafah Dasar Pelatih, Dasar-dasar melatih serta Persiapan Wasit/Hakim Sebelum Pertandingan), Agus Triyono dan Muhar Sutan (Strenght Conditioning).
Para peserta juga mengikuti sesi praktik pada hari terakhir di Gedung Center Jatidiri pada Sabtu 9 Agustus. (Lind)