Sekretaris Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, Budi Setiyono, dddampingi Mbak Ita mengunjungi Rumah Singgah dan Daycare Rumah Pelita di Kelurahan Bandarharjo Kecamatan Semarang Utara. (Foto:Dok/Pemkot Semarang)
PersadaPos, Semarang – Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang mendapat apresiasi dalam bidang penanganan stunting. Bahkan, Rumah Singgah dan Daycare Rumah Pelita diharapkan bisa menjadi role model nasional.
Walikota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu mengungkapkan hal tersebut selepas menerima kunjungan kerja Sekretaris Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, Budi Setiyono, di Rumah Singgah dan Daycare Rumah Pelita di Kelurahan Bandarharjo Kecamatan Semarang Utara, belum lama ini.
“Beliau (Budi Setiyono) tadi mirsani (melihat-lihat-red) dan mengatakan jika daycare Rumah Pelita bisa menjadi role model atau contoh bagi daerah-daerah lain di Indonesia,” ujarnya.
Mbak Ita, sapaan akrabnya, melanjutkan, pihaknya berharap kunjungan hari itu akan menginisiasi dan mendorong kabupaten/kota lainnya untuk mengembangkan penerapan Rumah Pelita Kota Semarang.
“Karena memang Rumah Singgah dan Rumah Pelita ini, kan, yang pertama di Indonesia, dan tentu kami berharap bisa dikembangkan di wilayah-wilayah yang lain,” katanya.
Sebelumnya, Sekretaris Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga telah melakukan kunjungan kerja ke Kota Semarang, tepatnya ke tempat penanganan anak stunting “Rumah Pelita” di Kelurahan Bandarharjo milik Pemerintah Kota Semarang. Dalam kunjungan tersebut, keduanya terlihat asyik bercengkerama bersama anak-anak yang dititipkan di daycare tersebut.
“Kami mengapresiasi inisiatif dari Pemerintah Kota Semarang dengan mendirikan daycare komprehensif yang bisa menjadi percontohan bagi kabupaten/kota di Indonesia,” ungkap Sekretaris Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, Budi Setiyono.
Pihaknya juga memuji langkah Pemkot Semarang yang berhasil mengajak berbagai komponen masyarakat untuk bersama-sama bersinergi mengatasi persoalan khususnya stunting. “Daycare yang diinisiatif oleh Pemkot Semarang merupakan satu upaya yang holistik mulai dari preventif hingga kuratif,” imbuhnya.
Sebagai informasi, Rumah Penanganan Stunting Lintas Sektor bagi Baduta (Rumah Pelita) Kota Semarang yang diresmikan sejak 21 Februari 2023 lalu merupakan terobosan Pemkot Semarang dalam penanganan stunting dari hulu ke hilir.
Rumah Pelita berfokus pada perbaikan status gizi balita melalui penerapan pola asuh yang baik dan pemenuhan kebutuhan gizi harian anak sehingga dapat tercapai peningkatan berat dan tinggi badan anak secara optimal.
Selain penanganan para baduta dengan stunting, Rumah Pelita juga menyelenggarakan program Kelas Ibu Hamil dengan KEK (Kekurangan Energi Kronis) sebagai upaya pencegahan kelahiran anak dengan stunting. Dalam melaksanakan peran pengasuhan, pendidikan, perawatan dan perlindungan selama orang tua bekerja, Rumah Pelita bekerja sama dengan banyak tenaga ahli mulai dari dokter anak, pengasuh, psikolog, hingga juru masak. (Lind)