By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
persadapospersadapospersadapos
  • Beranda
  • Hukum
  • Kriminal
  • Politik
  • Metropolitan
  • Seni Budaya
  • Sport
  • Wisata
  • Bisnis
  • Opini
  • Pendidikan
  • Ragam
  • Health
  • LPHI News
  • Redaksi PersadaPos
  • PEDOMAN PEMBERITAAN MEDIA SIBER
  • Kode Etik Jurnalisitik
Reading: Zaanse Schans Sejuk dan Estetik (Catatan Perjalanan: Besty Manik -1)
Share
Notification Show More
Font ResizerAa
persadapospersadapos
Font ResizerAa
  • Beranda
  • Hukum
  • Kriminal
  • Politik
  • Metropolitan
  • Seni Budaya
  • Sport
  • Wisata
  • Bisnis
  • Opini
  • Pendidikan
  • Ragam
  • Health
  • LPHI News
  • Redaksi PersadaPos
  • PEDOMAN PEMBERITAAN MEDIA SIBER
  • Kode Etik Jurnalisitik
  • Beranda
  • Hukum
  • Kriminal
  • Politik
  • Metropolitan
  • Seni Budaya
  • Sport
  • Wisata
  • Bisnis
  • Opini
  • Pendidikan
  • Ragam
  • Health
  • LPHI News
  • Redaksi PersadaPos
  • PEDOMAN PEMBERITAAN MEDIA SIBER
  • Kode Etik Jurnalisitik
Have an existing account? Sign In
Follow US
  • Advertise
© 2023 Persadapos News Network. All Rights Reserved.
persadapos > Blog > Wisata > Zaanse Schans Sejuk dan Estetik (Catatan Perjalanan: Besty Manik -1)
Wisata

Zaanse Schans Sejuk dan Estetik (Catatan Perjalanan: Besty Manik -1)

admin persadapos
Last updated: 2024/12/30 at 10:36 PM
admin persadapos 5 bulan ago
Share
SHARE

Zaanse Schans

PersadaPos, Semarang – Awal tahun 2024, teman – teman seangkatan kerja di Angkasa Pura 2 punya rencana untuk liburan keluar negeri. Mumculah ide untuk coba eksplor negara Eropa.

 Setelah izin orang tua dan alhamdulillah diizinkan, langsung gasss aku siap ikut. Kebetulan dapat penerbangan yang promo juga, Turkish Airlines, tanggal 6 Oktober 2024 – 22 Oktober 2024 seharga  9 Jutaan PP.

List journey trip sebenarnya Swiss tapi sekalian saja buat eksplore negara Eropa lainnya yang tentu bagus-bagus juga.

Hal pertama yang kami siapkan pastinya Visa Schengen. Karena penerbangan kami memilih landing pertama di Eropa adalah Amsterdam. Kami mengurus visa di VFS Belanda.

Visa Schengen Belanda punya banyak persyaratan. Form Aplikasi Visa, Form Appointment di Vfsglobal.com, Pasport Asli & Fotocopy (bagian depan data diri, kolom ttd, lembar Endorsment), Surat Keterangan Kerja (ada Pernyataan sejak kapan kita bekerja di perusahaan, posisi di perusahaan, tujuan datang ke negara tersebut, tanggal perjalanan dan menjelaskan bahwa biaya selama perjalanan ditanggung sendiri, rekening koran 3 bulan terakhir (ada cap dari bank)

Bisa juga print dari mbanking, minimal saldo 100 euro per hari trip dan jangan ada nominal masuk secara tiba – tiba dalam jumlah besar, untuk mengecek cashflow rekening kita.)

Slip Gaji 3 bulan terakhir, Fotocopy SK Kerja, Fotocopy Akte, KK, KTP (untuk jaga-jaga), print out tiket pesawat, bukti booking hotel (bisa dummy), Itinerary perjalanan, Polis Asuransi Perjalanan (masa berlaku sesuai dengan masa perjalanan, mengcover covid asuransi), dan bayar biaya.

Biaya pembuatan visa 80 euro + administrasi 17,36 euro.

Setelah persyaratan disiapkan, dan tiba jadwal appointment kami di vfs. Di Vfs prosesnya cepat, kami hanya perlu antri, dan memberikan berkas-berkas persyaratan. Sambil ditanya-tanya sedikit soal di sana untuk apa, sudah pernah ke Eropa belum, dll.

Jika rombongan seperti kami berempat, antriannya jadi satu saja. Jadi tergabung dan bergiliran untuk penyerahan berkas. Setelah itu lanjut perekaman sidik jari.

Sebulan setelah appointment Vfs kami mendapat kabar untuk mengambil hasil pengajuan Visa di tempat yang sama Vfs Global. Dan hasilnya kita lolos, ada cap Visa Schengen di Pasport kam.

 Alhamdulillah perjalanan dimulai.

Perjalanan pertama selama 12 jam di pesawat kami transit di Istanbul Turki selama 12 jam.

Hagia Shopia

Dan, karena menggunakan Turkis Airlines kami bisa ikut city tournya Istanbul secara gratis. Tanpa visa, transport dan makanan (pagi dan siang), tiket museum, tour guide, semua gratis.

City Tour ini menggunakan bus dari airport menuju pusat kota Istanbul. Pusat kota istanbul ini touristy area jadi banyak banget orang di sana. Untuk paket wisatanya adalah Hagia Sophia, Blue Mosque, Taman Kota, Museum Tech. Islam, Pasar Souvenir, Monumen.

 Hagia Sophia

Kesan di Istanbul tempatnya rapi, bersih, banyak kucing berkeliaran. Untuk makanan yang kami dapat, breakfast (roti-rotiana plus selai, telor rebus). Untuk makan siang (soup, salad, roti, ayam koukous). Lumayan karena gratis. Setelah itu kami kembali ke Airport

Lanjut perjalanan selama empat jam dari Istanbul ke Amsterdam.

Di Amsterdam kita bisa menggunakan Kartu Debit bertanda Visa untuk tapping transportasinya. Saya pakai kartu ATM jenius dan sebelumnya sudah isi saldo ke EUR.

Kami menggunakan sprinter/kereta dari Schipol Airport ke Amst Blm Arena. Hotel kami di Easy.com di area Bijlmer Arena Station.

Kami memilih hotel tersebut karena hotel budget dan lokasinya dekat dengan stasiun dan AJAX stadium.

Paginya kami prepare untuk wisata ke Zaanse Schans. Suhu udara saat itu sekitar 16 derajat. Yang membuat dingin adalah anginnya terutama di pagi dan sore hari.

Oktober di Eropa sudah masuk musim gugur. Terlihat banyak sekali pohon yang sudah mulai menguning dan berjatuhan.

 Jalan menuju Zaanse

Menuju Zaanse Schans kami menggunakan sprinter / kereta turun di Zaandijk Zaanse Schans dan jalan kaki kurang lebih 15 menit ke area Windmill Zaanse Schans.

Saran untuk ambil Maps Travel Bus, Train, Metro, Ferry Area Amsterdam & Region yang disediakan di area stasiun ada jalur. Biar lebih mudah membaca jalurnya turun kereta di mana yang terdekat dengan tempat wisata. Karena kita traveling tanpa agent, Google Maps, Panduan Maps kertas yang disediakan di stasiun, menjadi terasa penting.

Zaanse Schans adalah area industri dengan ikon kincir angin / windmill. Ada banyak kincir angin besar, dan juga toko coklat di sekitarnya. Udaranya sejuk, tempatnya bersih dan Estetik.

Jalan menuju Zaanse Schans, kami melewati Oud Zaandijk, nama jalan yang rumah-rumahnya minimalis tapi estetik fasadnya senada.

Museum Tech. Islam Istanbul

Kami juga melewati jembatan yang bisa terangkat naik ketika ada kapal lewat. Kami dan kendaraan yang ada di jembatan berhenti rapi di belakang palangnya. Nggak ada tuh main serobot lewat palangnya. Semua mau antri dengan baik. (Lind)

You Might Also Like

Sudah Jangkau 2 Juta Rakyat Jateng, Program Speling Terus Bergulir

Susul Bandara Ahmad Yani, Adi Soemarmo Segera Jadi Bandara Internasional Haji dan Umroh

Progres Pembentukan Koperasi Desa Merah Putih di Jateng Hampir 50%

Taj Yasin Minta Layanan Konseling Didekatkan ke Satuan Pendidikan

Dorong Capaian Prestasi untuk PON 2028, Ahmad Luthfi Motivasi Atlet-atlet Jateng

TAGGED: Amsterdam, Besty Manik, Hagia Sophia, Istanbul, persadapos.com, Zaanse Schans
admin persadapos 30/12/2024 30/12/2024
Share This Article
Facebook Twitter Whatsapp Whatsapp Telegram Email Print
Previous Article Pemprov Jateng Akan Menindaklanjuti Aturan Teknis 12 Perda
Next Article Pemprov Jateng Komitmen Genjot Akselerasi Swasembada Pangan
about us

Persada Pos

  • Beranda
  • Hukum
  • Kriminal
  • Politik
  • Metropolitan
  • Seni Budaya
  • Sport
  • Wisata
  • Bisnis
  • Opini
  • Pendidikan
  • Ragam
  • Health
  • LPHI News
  • Redaksi PersadaPos
  • PEDOMAN PEMBERITAAN MEDIA SIBER
  • Kode Etik Jurnalisitik
persadapospersadapos
© PT Persada Media Sejahtera. All Rights Reserved.
  • Beranda
  • Hukum
  • Kriminal
  • Politik
  • Metropolitan
  • Seni Budaya
  • Sport
  • Wisata
  • Bisnis
  • Opini
  • Pendidikan
  • Ragam
  • Health
  • LPHI News
  • Redaksi PersadaPos
  • PEDOMAN PEMBERITAAN MEDIA SIBER
  • Kode Etik Jurnalisitik
Go to mobile version
adbanner
AdBlock Detected
Our site is an advertising supported site. Please whitelist to support our site.
Okay, I'll Whitelist
Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?