Pesawat latih yang mendarat darurat di Pantai Cemara Sewu, Bunton, Adipala, Cilacap, Senin, 11 November 2024 jadi tontonan warga. (Foto:Dok)
PersadaPos, Cilacap -Pesawat latih milik salah satu sekolah penerbangan di Cilacap mendarat darurat di Pantai Cemara Sewu, Desa Bunton, Kecamatan Adipala, Cilacap, Senin, 11 November 2024. Insiden ini menarik perhatian warga yang berbondong-bondong mendatangi lokasi.
Beredarnya kabar pesawat mendarat di lokasi wisata pantai ini sontak mengundang perhatian warga yang ingin melihat langsung di lokasi kejadian. Warga dari sekitar pantai maupun dari luar Adipala pun ramai berdatangan.
“Saya lihat di media sosial ramai info pesawat jatuh, jadi langsung saja datang ke sini (pantai) biar ndak penasaran, yang nonton juga ramai jadi sekalian foto-foto,” ujar Imam, warga asal Purwokerto.
Selain Imam, banyak juga warga Cilacap yang berdatangan ke lokasi tempat pesawat mendarat darurat di pantai yang juga di sekitar lokasi wisata Cemara Sewu.
“Memang ramai pada ke sini (pantai), saya juga penasaran jadi berangkat saja sama teman, dan lihat langsung kondisi pesawatnya,” ujar Devi, warga Cilacap.
Pesawat latih yang dipiloti dua siswa sekolah penerbangan di Cilacap mendarat darurat di Pantai Bunton Adipala, Cilacap. Dua siswa itu merupakan warga negara Libya yang sedang melalukan latihan rutin.
Saat dikonfirmasi di lokasi kejadian, Kepala Bandara Tunggul Wulung Cilacap Suroso menyampaikan, bahwa pesawat latih itu dipiloti oleh dua orang siswa asal negara Libya.
“Dua siswa dari negara Libya selamat, siswa dari Flight School Perkasa, lagi sekolah training rutin,” ujar Suroso
Lebih lanjut, Suroso menyampaikan, bahwa kejadian bermula saat pesawat latih sedang melakukan latihan rutin, namun diduga mengalami kendala mesin akhirnya melakukan pendaratan darurat di sekitar pantai setempat.
“Informasi terbang dari sana (bandara) jam 8.30 dan 9.30 WIB kontak ke tower memberitahu kalau enggine failure jadi mereka cari tempat landing yang lebih dekat, landing sekitar 150 meter, karena lembek jadi roda depan langsung slip,” ujarnya, sebagaimana dikutip Serayu News
Suroso menambahkan, untuk mengetahui sebab pasti, pihaknya masih menunggu hasil penyelidikan dari Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT). (Lind)