Kombes Pol Artanto
PersadaPos, Semarang – Polisi yang diduga menembak siswa SMK 4 Semarang, Gamma Rizkynata Oktafandy, Ajun Inspektur Polisi Dua (Aipda) RZ diperiksa dan ditahan Polda Jawa Tengah.
Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol Artanto mengatakan, penahanan ini guna proses pemeriksaan lebih lanjut.
Artanto membeberkan bahwa RZ bertugas di Satuan Reserse Narkoba Polrestabes Semarang. “Telah diproses dan diperiksa oleh Divisi Propam,”ujar Artanto.
Menurut Artanto, RZ saat ini dalam penahanan atau penempatan khusus selama 20 hari dalam proses penyelidikan.
“Ditahan karena diduga menyalahi prosedur penggunaan senpi atau excessive action, sehingga mengakibatkan hilangnya nyawa orang lain,” jelas Artanto, Rabu, 27 November 2024.
Kabid Humas Polda Jateng itu memberikan jaminan, proses terhadap RZ akan dilakukan sesuai prosedur.
“Kami akan melaksanakan kegiatan penyelidikan semaksimal mungkin dan setransparan mungkin dan tidak ada yang ditutupi,” katanya.
Pihak keluarga almarhum Gamma telah melaporkan Aipda RZ atas dugaan pembunuhan sesuai pasal 338 atau penganiayaan pasal 351 KUHP.
“Sesuai LP keluarga korban, pasalnya 338 junto 351 KUHP,” ujar Artanto.
Prarekonstruksi
Sementara itu, pihak kepolisian melakukan prarekonstruksi berkaitan dengan peristiwa tawuran, yang disangkutpsutkan dengan terjadinya penembakan tiga siswa SMK Negeri 4 Semarang itu.
Prarekonstruksi itu melibatkan empat tersangka, masing-masing MPL (20), DP (15), AD(15) dan HRA (15).
Ada tiga tempat dalam prarekonstruksi ini, yaitu Gereja Baptis Indonesia Ngemplak Simongan, depan toko bangunan di Jl. Untung Suropati dan depan Alfamart Candi Penataran, Jl. Candi Penataran Raya.
Dalam prarekonstruksi itu tergambar bahwa dua kelompok gangster yakni Seroja dan Tanggul Pojok bertemu dan tawuran bermula.
Kedua kelompok saling serang, saling kejar hingga mencapai lokasi kedua, di Jl. Untung Duropati. Kejar mengejar terus berlangsung sampai ke lokasi ketiga, depan Alfamart Candi Penataran, tempat di mana Gamma dan dua rekannya ditembak Aipda RZ.
Dari prarekonstruksi tersebut, belum jelas keberadaan Gamma dan dua temannya. Bagaimana dan apa yang dilakukan ketiga remaja itu? Benarkah mereka menyerang polisi. Apa ketiganya membawa senjata tajam? Belum tergambar peran mereka dalam tawuran gangster yang diklaim sebagai penyebab ketiga siswa SMK Negeri 4 Semarang itu ditembaj. (Lind)