By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
persadapospersadapospersadapos
  • Beranda
  • Hukum
  • Kriminal
  • Politik
  • Metropolitan
  • Seni Budaya
  • Sport
  • Wisata
  • Bisnis
  • Opini
  • Pendidikan
  • Ragam
  • Health
  • LPHI News
  • Redaksi PersadaPos
  • PEDOMAN PEMBERITAAN MEDIA SIBER
  • Kode Etik Jurnalisitik
Reading: Morodemak Jadi Pengembangan Kawasan Berbasis Pengelolaan Hasil Sedimentasi Laut
Share
Notification Show More
Font ResizerAa
persadapospersadapos
Font ResizerAa
  • Beranda
  • Hukum
  • Kriminal
  • Politik
  • Metropolitan
  • Seni Budaya
  • Sport
  • Wisata
  • Bisnis
  • Opini
  • Pendidikan
  • Ragam
  • Health
  • LPHI News
  • Redaksi PersadaPos
  • PEDOMAN PEMBERITAAN MEDIA SIBER
  • Kode Etik Jurnalisitik
  • Beranda
  • Hukum
  • Kriminal
  • Politik
  • Metropolitan
  • Seni Budaya
  • Sport
  • Wisata
  • Bisnis
  • Opini
  • Pendidikan
  • Ragam
  • Health
  • LPHI News
  • Redaksi PersadaPos
  • PEDOMAN PEMBERITAAN MEDIA SIBER
  • Kode Etik Jurnalisitik
Have an existing account? Sign In
Follow US
  • Advertise
© 2023 Persadapos News Network. All Rights Reserved.
persadapos > Blog > Blog > Morodemak Jadi Pengembangan Kawasan Berbasis Pengelolaan Hasil Sedimentasi Laut
Blog

Morodemak Jadi Pengembangan Kawasan Berbasis Pengelolaan Hasil Sedimentasi Laut

admin persadapos
Last updated: 2024/10/11 at 5:08 PM
admin persadapos 8 bulan ago
Share
SHARE

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono, bersama Nana Sudjana meresmikan proyek Morodemak Jadi Pengembangan Kawasan Berbasis Pengelolaan Hasil Sedimentasi Laut. (Foto:Dok)

PersadaPos, Demak – Kementerian Kelautan dan Perikanan tengah menjadikan perairan Morodemak, Kabupaten Demak sebagai pilot project pengembangan kawasan berbasis pengelolaan hasil sedimentasi laut secara berkelanjutan.

Project tersebut diluncurkan oleh Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono bersama Pj Gubernur Jateng, Nana Sudjana di Pelabuhan Perikanan Pantai Morodemak, Kabupaten Demak, Jumat, 11 Oktober 2024.

“Kami mengucapkan terima kasih dan apresiasi atas langkah Pak Menteri Kelautan dan Perikanan yang mengambil suatu kebijakan yang mendukung pengelolaan sedimentasi secara terpadu,” kata Nana di sela acara peluncuran.

Nana berpandangan, keberhasilan pilot proyek ini akan memberikan solusi jangka panjang, bagi masalah sedimentasi dan abrasi di Morodemak.

Namun, lanjut dia, keberhasilan proyek ini butuh kolaborasi dengan banyak pihak. Baik dari pemerintah, swasta, akademisi, maupun masyarakat.

“Oleh karena itu, kami mengajak semua pemangku kepentingan untuk bersinergi dan berkolaborasi menyukseskan proyek ini,” imbuh Nana.

Menurut Nana, proyek tersebut menjadi langkah besar dalam pengelolaan sumberdaya laut. Sebab, kawasan Morodemak merupakan salah satu wilayah pesisir yang punya potensi besar dalam hal perekonomian masyarakat,

Namun, wilayah tersebut menghadapi tantangan lingkungan yang berat, diantaranya masalah sedimentasi, sehingga berdampak pada kegiatan perikanan, kesejahteraan nelayan, dan ekosistem pesisir.

“Sedimentasi ini menghambat akses nelayan ke pelabuhan, memperpanjang waktu operasional, karena mereka (nelayan) harus memutar mengelilingi sedimentasi tersebut, serta menambah biaya bahan bakar bagi para nelayan tersebut,” ucapnya.

Selain sedimentasi, lanjut Nana, pantai utara Jawa juga dihadapkan pada masalah abrasi. Tingginya abrasi menyebabkan penurunan tanah dan rob, sehingga banyak masyarakat yang kehilangan lahannya.

“Semoga dengan adanya program rehabilitasi di Morodemak ini bisa mengatasi masalah yang dihadapi masyarakat yang sebagian besar sebagai nelayan dan petambak,” ujar Nana.

Sementara itu, Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono menuturkan, pilot project di Morodemak ini masih berskala kecil. Tetapi dimulai dari yang kecil ini, ada harapan besar untuk memperbaiki ekosistemnya.

“Saya berharap dimulai yang kecil ini, dalam satu, dua atau tiga tahun yang akan datang, seratus hektare itu sudah tumbuh menjadi sebuah hutan mangrove yang bagus,” kata dia.

Ia berharap, program rehabilitasi atau revitalisasi di kawasan Morodemak ini, bisa bermanfaat untuk mendukung mata pencaharian masyarakat setempat, memperbaiki ekosistem lingkungan sekitar, sekaligus menjaga kelestarian lingkungan laut dengan mengatur pengelolaan hasil sedimentasi. (Lind)

You Might Also Like

Mudahkan Distribusi Daging, Baznas Jateng Olah 116 Ekor Sapi Kurban jadi Kornet

36 Sapi Kurban Presiden RI Dibagi di Jateng, Sekda: Bentuk Apresiasi Peternak Lokal

Ahmad Luthfi Salat Id dan Serahkan Hewan Kurban di MAJT Semarang

100 Hari Kinerja Luthfi-Yasin, Program Desalinasi Menjadi Solusi atas Kekurangan Air Bersih Warga

Taj Yasin Dorong Peran Bunda PAUD untuk Tumbuhkan Minat Baca

TAGGED: Hutan Mangrove, Kawasan Morodemak, Menteri Kelautan dan Perikanan, Pj Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana, Sakti Wahyu Trenggono, Sedimentasi
admin persadapos 11/10/2024 11/10/2024
Share This Article
Facebook Twitter Whatsapp Whatsapp Telegram Email Print
Previous Article Peparnas 2024, Jateng Memimpin di Peringkat Teratas
Next Article Inilah Komisioner KPID Jateng 2024-2027
about us

Persada Pos

  • Beranda
  • Hukum
  • Kriminal
  • Politik
  • Metropolitan
  • Seni Budaya
  • Sport
  • Wisata
  • Bisnis
  • Opini
  • Pendidikan
  • Ragam
  • Health
  • LPHI News
  • Redaksi PersadaPos
  • PEDOMAN PEMBERITAAN MEDIA SIBER
  • Kode Etik Jurnalisitik
persadapospersadapos
© PT Persada Media Sejahtera. All Rights Reserved.
  • Beranda
  • Hukum
  • Kriminal
  • Politik
  • Metropolitan
  • Seni Budaya
  • Sport
  • Wisata
  • Bisnis
  • Opini
  • Pendidikan
  • Ragam
  • Health
  • LPHI News
  • Redaksi PersadaPos
  • PEDOMAN PEMBERITAAN MEDIA SIBER
  • Kode Etik Jurnalisitik
Go to mobile version
adbanner
AdBlock Detected
Our site is an advertising supported site. Please whitelist to support our site.
Okay, I'll Whitelist
Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?