Suasana debat perdana Cagub-Cawagub Jateng di Marina Convention Center, Rabu, 30 Oktober 2024. (Foto:Dok)
PersadaPos, Semarang – Calon Gubernur Jawa Tengah Andika Perkasa menyoroti indeks demokrasi yang terus menurun, bahkan belakangan ini kondisinya sangat buruk. Dalam debat perdana Cagub-Cawagub Jateng, di Marina Convention Center, Rabu, 30 Oktober 2024, Andika mengangkat permasalahan ini.
“Indeks demokrasi menunjukkan memburuk. 7 sampai 10 indikator turun, indeks pelayanan publik, trennya buruk disebabkan turunnya penilaian integritas dan turunnya efisiensi,” jelasnya.
Andika juga bicara terkait persoalan pendidikan. Masih banyak pekerjaan rumah yang harus di selesaikan di Jawa Tengah, termasuk persoalan kesenjangan pendidikan, yang dinilai sangat menonjol. Termasuk persoalan kemiskinan, masih ada 10,47%, bisa ditekan 0% di tahun 2030.
Sementara Ahmad Luthfi mengaku jika Jawa Tengah merupakan rumahnya. Calon gubernur nomor urut 2 ini bahkan merasa mendapat dukungan dari Jokowi dan Prabowo, karena dalam visi dan misinya, selaras dengan pemerintah pusat dan siap mengawal Indonesia Emas 2045.
“Kami bertahun-tahun di Jateng, Gus Yasin juga di Jawa Tengah. Jawa Tengah rumah kami. Kami siap mengawal, Jateng berkelanjutan menuju Indonesia Emas 2045,” bebernya.
Sorak riuh dari penonton seketika menggema saat Ahmad Luthfi salah sebut nama wakilnya ketika menjawab pertanyaan moderator.
Raut wajah Taj Yasin pun seketika tampak kaget ketika pasangannya itu menyebut nama Hendi.
Sadar akan kesalahan dan juga untuk mrngimbangi keriuahan Ahmad Luthfi seketika meninggikan suaranya.
Suasana riuh berawal dari jawaban Cagub nomor urut 2 atas pertanyaan dari moderator perihal membangun kemitraan dengan pemerintah pusat, pemerintah kabupaten kota dan sektor privat dalam menyukseskan SDGs.
Awalnya, Ahmad Luthfi menjabarkan bahwa SDGs merupakan kesepakatan PBB terkait pembangunan berkelanjutan.
“Ini diteruskan dengan kebijakan oleh Bapak Presiden Joko Widodo saat itu, dengan peraturan Presiden Nomor 59 Tahun 2017,” katanya.
Dia lalu melanjutkan dengan mengutip statemen Cagub nomor satu Andika Perkasa terkait angka kemiskinan di Jateng saat ini mencapai 10,47 persen.
“Di sana seperti yang disampikan 01, masih ada kemiskinan kita 10,47 persen masyarakat Jawa Tengah miskin,” ucapnya.
Ahmad Luthfi menilai tantangan ini harus diselesaikan. Bahkan, lanjutnya, solusi dari persoalan ini merupakan prioritasnya pada layanan dasar infrastruktur.
“Pertama, bahwa di Jawa Tengah masih kurang 1,8 juta rumah kurang mampu layak huni, sehingga ke depan apabila kami dengan Pak Hendi, ulangi dengan Gus Yasin terpilih, maka saya pastikan di Jateng akan kita berikan peningkatan satu KK satu rumah layak huni,” kata Luthfi disambut riuh suara dari ruang debat. (Lind)