Medali Emas di Depan Mata Melayang, Jateng hanya dapat perak di nomor Speed Relay. (Foto: Dok)
PersadaPos, Banda Aceh – Kontingen Jawa Tengah kembali harus gigit jari, setelah peluang medali emas pertama melayang di depan mata. Ya, Tim Panjat Tebing Beregu Putra Jateng di nomor Speed Relay, hanya menerima medali perak.
Trio pemanjat, Alfian, Aditya dan Kiromal Katibin, harus mengakui keunggulan Tim Beregu Putra Sumatera Utara. Berlaga di babak final yang digelar di gelanggang olahraga Stadion Harapan Bangsa, Banda Aceh, Minggu (8/9/2024), Tim Jateng hanya mencatatkan waktu 16,64 detik. Sedangkan trio Sumut mengoleksi waktu 15,84 detik.
Lebih membanggakan lagi bagi Sumut, di babak semifinal mereka mengalahkan tim putra Kalimantan Barat, yang diperkuat peraih medali emas nomor Speed Relay Olimpiade 2024, Veddric Leonardo.
Di laga babak empat besar yang disaksikan hampir seribuan penonton itu, Sumut mencatatkan waktu 15,70 detik, dan Kalbar (16,62). Di babak ini, Jateng lolos ke final, usai lawannya tim Jabar didiskualifikasi, usai melakukan kesalahan saat start (false start).
Kiromal Katibin yang ditemui usai pertandingan mengatakan, hasil yang didapatkannya ini sudah maksimal. Meski ada insiden terpelesetnya pemanjat kedua, Aditya, namun itu tidak dipersoalkannya.
”Kami sudah berusaha maksimal untuk mendapatkan hasil yang terbaik. Raihan medali perunggu sudah menjadi prestasi bagi kami,” kata dia masih dengan peluh bercucuran.
Menurutnya, apapun bisa terjadi di nomor Speed Relay, karena yang dibutuhkan kecepatan. ”Bila ada insiden, seperti terpeleset, itu menjadi hal yang wajar dalam sebuah pertandingan,” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Pengprov FPTI, Abdul Hamid menyatakan, pihaknya tetap merasa bersyukur atas raihan medali yang didapat anak-anak asuhnya. Selain medali perak yang di dapat tim putra, Jateng juga mengoleksi perunggu di bagian putri pada nomor yang sama.
Di babak semifinal, tim putri Jateng gagal mengalahkan Jawa Timur, setelah hanya mengoleksi waktu 24,52 detik. Sedangkan Jatim mencacatkan waktu 22,34 detik.
Pada perebutan tempat ketiga, catatan waktu milik Jateng 25,15 detik, atau lebih baik dari Bali yang mencatatkan waktu 26,63 detik. Saat partai final, Jatim mengalahkan Banten dengan catatan waktu masing masing, 21,52 detik dan 23,36 detik.
”Kami bangga dengan hasil yang didapat ini. Mereka telah bertarung habis-habisan untuk menjadi yang terbaik. Kami sampaikan juga apresiasipada tim putri, yang sebenarnya tidak diunggulkan di nomor ini. Tetapi Alhamdulillah, kami dapat perunggu,” ungkap Abdul Hamid. (Lind)