Nana Sudjana berbincang-bincang dengan Ustadz Das’ad Latif saat menghadiri peringatan Tahun Baru Hijriah 1446 di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Senin 8 Juli 2024 malam. (Foto:Dok)
PersadaPos, Semarang – Pj Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana mengatakan tahun baru hijriah merupakan momentum untuk refleksi diri sekaligus kinerja instansi, agar terus memajukan dan menyejahterakan masyarakat.
“Satu Muharam ini momen penting di mana dulu Rasulallah hijrah dari Mekah ke Madinah. Jadikan semangat hijrah itu untuk terus memperbaiki diri dan berkontribusi positif untuk masyarakat, bangsa dan negara,” kata Nana saat menghadiri acara Peringatan Tahun Baru Hijriah 1446 di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Senin 8 Juli 2024 malam.
Peringatan tahun baru hijriah 1446 tingkat provinsi digelar dengan istighosah dan doa bersama. Acara yang menghadirkan Ustadz Das’ad Latif itu diikuti oleh ratusan jemaah dan disiarkan secara langsung melalui kanal youtube Pemrov Jawa Tengah.
Turut hadir dalam acara tersebut adalah Pangdam IV/Diponegoro Dedi Suryadi, Kajati Jateng Ponco Hartanto, Kepala Kanwil Kemenag Jateng, Kabinda Jateng, perwakilan Kapolda Jateng serta forkopimda lainnya. Kemudian ada perwakilan dari pimpinan instansi vertikal dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkup Pemprov Jateng.
Tema yang diangkat dalam peringatan tahun baru hijriah tersebut adalah “Spirit Muharam Kuatkan Persatuan dan Persaudaraan untuk Pilkada Jateng Damai”. Tema tersebut dipilih lantaran pada tahun ini masyarakat Jawa Tengah akan menghadapi gelaran pemilihan gubernur-wakil gubernur, bupati-wakil bupati, dan wali kota-wakil wali kota.
“Dalam waktu dekat akan ada pilkada untuk memilih gubernur, bupati, dan wali kota. Baru pertama ini serentak di seluruh Indonesia. Makanya harus kita kawal dan laksanakan dengan baik agar berjalan sukses, lancar, dan tertib,” kata Nana.
Menurut Nana, menyukseskan Pilkada Serentak merupakan salah satu upaya untuk menentukan masa depan Jawa Tengah. Sebab, tantangan ke depan untuk memajukan wilayah ini cukup besar, seperti pengentasan kemiskinan, penurunan pengangguran terbuka, masalah stunting, hingga pertumbuhan ekonomi.
“Masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan. Khususnya masalah kemiskinan yang masih ada. Meskipun dari waktu ke waktu semakin menurun, pengangguran juga semakin sedikit,” kata Nana.
Selama ini, Pemprov Jateng bersama pemerintah kabupaten/kota bahu-membahu menyelesaikan permasalahan tersebut. Tercatat persentase penduduk miskin di Jawa Tengah berdasarkan data BPS Maret 2024 adalah 10,47%. Angka tersebut turun dari data per Maret 2023 sebesar 10,77%.
Tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Jawa Tengah per Februari 2024 juga menurun dibandingkan tahun sebelumnya. Tercatat pada Februari 2024 TPT Jateng berada pada angka 4,39%, turun dari sebelum-sebelumnya 5,24%. (Lind)