PersadaPos, Demak – Sebanyak 52 desa di Kabupaten Demak, diprediksi mengalami kekeringan pada musim kemarau tahun 2024 ini.
Kepala Bidang Darlog (Kedaruratan dan Logistik) BPBD Demak, Suprapto mengatakan, puluhan desa di Demak yang mengalami kekeringan tersebar di 14 kecamatan.
”Banyaknya desa yang mengalami kekeringan itu sesuai prediksi BMKG yang menyebutkan puncak kemarau berada di bulan Juli 2024 ini,” jelas Suprapto dalam keterangannya kepada wartawan di BPBD Demak, Selasa, 9 Juli 2024.
Walau begitu, katanya, kondisi Demak saat ini masih cukup aman dari kekeringan, termasuk desa-desa yang menjadi langganan kekeringan tiap tahunnya.
”Wilayah terparah biasanya Kecamatan Demak, antara Dondong, Turi, Raji itu yang biasa rutin tiap tahunnya. Tapi, kondisi saat ini masih aman, kami juga belum ada permintaan,” ungkapnya.
”Droping baru kemarin itu ada satu, dari desa minta droping karena Pamsimasnya, pompa mengalami trouble,” imbuh Suprapto.
Menurut dia, jumlah kekeringan tahun 2024 menurun dibanding tahun sebelumnya pada 2023, yang setidaknya ada 62 desa kesulitan air bersih.
”Tahun lalu kan kemarau kering, tahun ini prediksi BMKG sendiri termasuk kemarau basah. Jadi, masih banyak terjadi hujan,” paparnya.
Prapto menyebutkan, untuk menghadapi kekeringan, BPBD Demak menyiagakan lima mobil tangki dengan kapasitas 5.000 liter per unit.
Sementara itu, katanya lagi, ketersediaan anggaran air sendiri masih tersisa kurang lebih 140 tangki.
”Tahun ini 250 tangki sudah terserap pada saat penanganan banjir itu, sekitar 115 tangki. Hingga tahun ini yang tersisa 140-an tangki,” ungkapnya.
Ia juga mengimbau, supaya tidak terjadi krisis air bersih seperti tahun sebelumnya, agar masyarakat untuk menggunakan air bersih sesuai kebutuhan.
”Masyarakat kami mohon untuk bisa lebih hati-hati lebih ke efisiensi penggunaan air, kemudian yang punya sumur, jangan sampai dipaksa sehingga nanti saat kekeringan mengalami kekurangan air,” pungkas Prapto. (pras)