PersadaPos, Yogyakarta – Panitia penyelenggara BNI Badminton Asia Junior Championship menyebutkan, pebulutangkis muda asal China, Zhang Zhi Jie (17), yang meninggal saat bertanding di GOR Among Rogo Yogyakarta mengalami henti jantung mendadak.
Zhang Zhi Jie pingsaan, saat bertanding menghadapi pebulutangkis asal Jepang, Kazuma Kawano, di pertandingan terakhir penyisihan grup.
Humas dan Media Panitia Pelaksana BNI Asia Junior Championship, Broto Happy mengatakan, Zhang Zhi Jie yang kolaps di lapangan sempat dilarikan ke dua rumah sakit, yakni RSPAU Hardjolukito dan RSUP dr Sardjito.
”Kesimpulan pemeriksaan dan penanganan korban, baik di RSPAU Dr S Hardjolukito maupun RSUP Dr Sardjito, menunjukkan hasil yang sama yaitu korban mengalami henti jantung mendadak,” terang Happy dikutip dari kompas.com, Senin, 2 Juli 2024.
Saat ini, kata Broto, jenazah Zhang Zhi Jie masih berada di Rumah Sakit Umum Pusat Dr Sardjito, untuk menunggu kedatangan orangtuanya dari China.
”Proses pengembalian jenazah ke negara asal akan kami tanggung penuh dan kawal hingga selesai,” katanya.
Sementara itu, dokter dari RSUP dr Sardjito, Nahar Taufiq, mengatakan bahwa yang dialami pebulutangkis asal China, Zhang Zhi Jie, belum bisa dikatakan sebagai serangan jantung.
”Kita tidak bisa mengatakan serangan jantung atau bukan, karena datanya juga tidak ada dan lengkap,” terangnya.
Ditambah lagi, lanjut Nahar, kondisi korban sudah mendapatkan perawatan dari RSPAU Hardjolukito, dan dalam perawatan tersebut sudah tidak ada denyut nadi.
”Proses pebulutangkis itu dirawat hampir selama 3 jam, tidak menimbulkan respons yang optimal.
Penyebab pasti belum tahu, kita kan ga melakukan pemeriksaan yang lebih dalam. Itu masuk ke fenomena henti jantung mendadak,” jelas Nahar.
”Itu bisa terjadi pada semua orang, dan sangat mungkin olahragawan siapapun bisa. Cuma penyebab nya apa, kan kita gak tau,” kata dia.
Zhang tiba di RSUP dr Sardjito pada pukul 22.15 WIB, kalu dilakukan pertolongan selama 1,5 jam, tetapi tidak ada respons.
”Tadi malam sampai ke tempat kami jam 22.15 WIB, tetap kami melakukan pertolongan sampai 1,5 jam, tapi tetap ga ada respon,” pungkas Nahar. (pras)