PersadaPos, Semarang – Plt Ketua KPU Kota Semarang, Ahmad Zaini, mengatakan, hingga kini pelaksanaan pencocokan dan penelitian (coklit) oleh petugas pemutakhiran data pemilih (pantarlih) sudah mencapai 58 persen.
Menurut Zaini, selama dua minggu mulai 24 Juni hingga 8 Juli 2024, data pemilih yang harus dilakukan coklit sebanyak 1.280.079 pemilih.
”Namun, KPU Kota Semarang menemukan 7.108 pemilih yang tidak memenuhi syarat (TMS) untuk Pilkada 2024,” jelas Zaini kepada wartawan pada Senin, 8 Juli 2024.
Menurut dia, dalam data pemilih TMS itu, ada yang sudah meninggal dunia, data ganda, perubahan status, dan pindah domisili.
”TMS ini, karena data dari kependudukan itu tidak data update setiap hari,” jelas Zaini.
Dia menjelaskan, data yang diberikan kepada KPU merupakan data lama, sehingga membuat data pemilih banyak yang berubah.
”Semester kemarin yang diberikan ke KPU dan di rentang waktu itu, pasti ada yang meninggal, pindah domisili, berubah jadi TNI Polri,” ungkapnya.
Ia pun menegaskan, KPU Kota Semarang beserta seluruh jajaran, akan terus melakukan monitoring dan supervisi secara berkala (mingguan) atas kerja pantarlih, hingga masa kerjanya tuntas pada 24 Juli 2024.
”Untuk Pilkada serentak tahun 2024, KPU Kota Semarang telah menetapkan jumlah Tempat Pemungutan Suara (TPS) sebanyak 2.354 dan memiliki jumlah pantarlih sebanyak 4.673 personel,” sebutnya.
KPU berharap, warga Kota Semarang melakukan partisipasi aktif dalam tahapan coklit yang dilakukan oleh pantarlih.
”Harapannya, seluruh warga Kota Semarang yang memiliki hak pilih, dapat memberikan hak politiknya secara nyaman di TPS,” pungkas Zaini. (pras)