PersadaPos, Semarang – Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Muhadjir Effendy, mengatakan, akan memaksimalkan target prevalensi stunting nasional.
Hal ini, mengingat prevalensi stunting nasional 2023 masih di angka 21,5 persen. Padahal, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menargetkan angka stunting 2024 mencapai 14 persen.
”Target itu akan kita maksimalkan. Bapak Presiden kan mengatakan, bahwa 14 persen memang sangat ambisius. Akan kita lihat 2024 seperti apa,” kata Muhadjir usai acara Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-31 di Simpang Lima, Kota Semarang, Sabtu, 29 Juni 2024.
Menurut Muhadjir, saat ini pihaknya fokus untuk menurunkan prevalensi stunting di bawah 20 persen, lantaran angka tersebut sesuai target tujuan pembangunan nasional (TPB) atau SDGs.
”Mudah-mudahan tahun 2024 kita sudah berada di bawah 20 persen sesuai dengan ketentuan di dalam SDGs (Sustainable Development Goals),” harapnya.
Sementara itu, Kementerian Kesehatan RI mencatat, angka stunting nasional pada 2023 sebesar 21,5 persen, sedang tahun 2022 sebesar 21,6 persen, cuma turun 0,1 persen.
Muhadjir menegaskan, untuk menggenjot pencapaian di tahun ini, penanganan terus dilakukan, termasuk pada proses uji pengukuran dan penimbangan balita.
”Sekarang 92,29 persen balita yang sudah ditimbang dan diketahui statusnya termasuk stunting tidak. Sudah mendekati 100 persen dan akan jadi patokan
selain Survei Kesehatan Indonesia (SKI) juga sensus ini. Akan kita jadikan titik tolak untuk merancang penanganan stunting kedepan,” terangnya.
Dia menjelaskan, antisipasi stunting juga dilakukan dengan memberi tablet penambah darah kepada para remaja putri.
Sehingga, katanya lagi, saat menjadi ibu di masa depan nantinya tidak melahirkan bayi yang berisiko stunting, karena anemia pada remaja dapat berpengaruh pada sistem reproduksi.
”Para remaja putri jangan mengalami kekurangan darah kronis berlarut, karena ada siklus bulanan, itu bukan berarti darah tetep. Harus ada intervensi, remaja putri harus betul-betul taat pakai pil tambah darah,” ungkapnya.
Seperti diketahui, Presiden Jokowi menyebut, target 14 persen untuk angka stunting memang cukup ambisius, dan harus dicapai dengan kerja keras.
”Kita kan memiliki target yang sangat ambisius dari 37 (persen) melompat ke 14 persen.
Ini ambisius banget tapi memang kita harus bekerja keras mencapai target,” kata Jokowi di Posyandu Taman Sawo, Kebayoran Baru, Jakarta, Selasa lalu, 11 Juni 2024. (pras)