Dr Soedjatmiko foto bersama dengan para juara setelah pengalungan medali di GOR UIN Walisongo Semarang, Minggu, 23 Juni 2024. (Foto:Lind)
PersadaPos, Semarang – Lima dari enam petinju Pemusatan Pendidikan dan Latihan Olahraga Pelajar (PPLOP) Jawa Tengah berjaya meraih medali emas di kelas masing-masing, dalam perhelatan Pekan Olahraga Pelajar Daerah (Popda) Jateng 2024, yang berakhir Minggu 23 Juni 2024 di GOR Kampus 3 Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo, Semarang.
Kelima petinju yang mersih emas adalah: Chico Ray Fiba Marchiano ( Kendal) di kelas terbang ringan -48 kg, Aldo Nugroho Dolongseda (Sukoharjo) di kelas bantam 51-54 kg. Tengku Tristan Aquilani (Pemalang) menjuarai kelas bulu 54-57 kg, Galih Bima Sejati Perkasa ( Kab. Magelang) di kelas ringan 57-60 kg dan Dwi Ferdianto (Kendal) yang tak terkalahkan di kelas welter ringan 60-63 kg.
Sedang sat-satunya petinju yang gagal ke final dan hanya meraih medali perunggu adalah Abdul Mughni (Brebes) yang bertanding di kelas -48 kg yang dijuarai Chico.
Pada partai final Chico mengalahkan Fauzy Rizky Ramadhani (Surakarta) dengan angka.
Aldo meraih medali emas setelah menang angka atas Satrio Wijaya Kusumo (Purworejo).
Tengku Tristan memukul knock out ( KO) Hubertus Darius Bame (Banyumas).
Galih Bima juga tampil cemerlang dan meng-KO Husam Haidar Ady Al Faruq (Surakarta). Sedangkan Dwi Ferdianto menang angka atas Muhammad Alfahrian Rizqy dari Pati.
Masa Transisi
Dalam beberapa kali penyelenggaraan Popda Cabor Tinju, nomor-nomor atau kelas wanita, selalu didominasi petinju PPLOP. Tahun 2024 ini, PPLOP tak menurunkan petinju wanita.
Pelatih Kepala PPLOP Cabor Tinju, Pintor Pardamean Manik, SH mengatakan, tahun ini adalah masa transisi. Dari 10 petinju yang dia bina di PPLOP saat ini ada tiga petinju wanita, tetapi tidak bisa ikut Popda tahun ini, sebab sudah lulus SMA, yaitu Namira, Mona dan Silvania.
Ketiga petinju tersebut masih berada di PPLOP hingga 1 Juli 2024. Setelah itu baru diganti dengan petinju baru, yang sudah dilakukan seleksi oleh BPPLOP. Satu petinju putra juga lulus tahun ini, Joiro Siregar.
“Tahun ini kami harus kerja keras untuk menghadapi Pra Popnas yang akan diselenggarakan di Solo Oktober mendatang, “kata Pintor sambil menambahkan bahwa empat petinju yang lulus tahun ini merupakan andalannya dan peraih medali di Popnas lalu.
Bahkan seorang petinju berhasil lolos ke PON Aceh-Sumut, yaitu Silvania di kelas bantam 51-54 kg.
Bersana asisten pelatih Firas Saputra dia bertekad bisa memacu petinju baru yang akan mulai masuk PPLOP 1 Juli mendatang, agar mampu berkompetisi di Pra Popnas nanti.
“Harus ekstra keras persiapannya, namun kami tetap optimis,”ujarnya.
Animo Tinggi
Wakil Ketua II Pengprov Pertina Jawa Tengah, Dr Soedjatmiko SPd, MPd mengungkapkan kegembiraannya atas animo yang tinggi mengikuti event ini.
Menurutnya, membludaknya peserta hingga 17 petinju dalam satu kelas, mengindikasikan Cabor Tinju semakin diminati kaum pelajar di Jawa Tengah.
Memang, kata Soedjatmiko, dari segi kualitas belumlah menggembirakan. Tidak terlihat perkembangan yang signifikan. Terbukti, petinju-petinju PPLOP masih dominan, belum terkalahkan.
“Tetapi dari segi kuantitas, tahun demi tahun kian berkembang. Peserta yang ikut semakin banyak,” ungkapnya.
Untuk itulah Soedjatmiko yang juga adalah Wakil Ketua Umum II KONI Jateng tersebut mengusulkan agar tahun depan Cabor Tinju diawali dengan Pra Popda.
“Agar peserta yang berpartisipasi di Pra Popda lebih banyak dan yang tampil di Popda sudah tersaring, sehingga kualitas lebih meningkat,” ujarnya. (Lind)