PersadaPos, Semarang – Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakkeswan) Provinsi Jateng, menemukan sejumlah hewan kurban terserang penyakit diare dan cacar, menjelang Idul Adha 1445 Hijriyah.
Medik Veteriner Disnakkeswan Jateng, Slamet Kasiran, mengatakan, temuan tersebut didapatkan para petugas kesehatan hewan selama memeriksa kondisi kesehatan hewan kurban di 35 kabupaten/kota.
”Sejumlah hewan kurban, seperti kambing dan domba kedapatan mengalami diare saat dijual di lapak-lapak pedagang,” jelas Slamet dalam keterangannya kepada wartawan, Sabtu, 15 Juni 2024.
Menurut dia, bagi kambing maupun domba yang mengalami diare, langsung ditindaklanjuti dengan mengobati secepatnya.
Ia mengatakan, hasil pemeriksaan kesehatan hewan kurban yang paling banyak ditemukan, terkait dengan umur kambing yang belum memenuhi syarat.
”Terus ada juga yang sakit diare, kita minta dipisahkan dari lapak,” imbuhnya.
Slamet memperkirakan, kambing-kambing yang mengalami diare itu, selama di lapak pedagang kondisinya stress, bisa disebabkan makanan yang tidak sesuai.
Lebih lanjut dikatakan, di Kabupaten Semarang, petugas juga menemukan seekor hewan kurban yang sebelumnya terjangkit cacar, namun sudah bisa sembuh sebulan lalu.
Ia pun memastikan, jika tahun lalu Jateng dihebohkan dengan kasus wabah lumpy skin disease (LSD) pada hewan kurban, saat ini ini sudah benar-benar bebas dari LSD.
”Wabah antraks juga tidak ada di Jateng,” pungkas Slamet.
Seperti diketahui, sebelumnya Kepala Disnakkeswan Jateng, Agus Wariyanto, memastikan bila kebutuhan hewan kurban di 35 kabupaten/kota aman, dan menjamin hewan ternak yang akan disembelih sehat.
”Stok hewan kurban surplus. Malahan, masyarakat tak perlu khawatir. Kesehatan juga kita jamin, mulai pekan depan kita akan mulai terjunkan
dokter kesehatan, ada 100-an dokter hewan dan belum terhitung dengan dokter yang di kabupaten/kota lainya,” kata Agus Wariyanto. (pras)