PersadaPos, Yogyakarta – Meski sapi bukan merupakan hewan buas, tapi bila mengamuk bisa juga membahayakan. Bahkan, bisa menimbulkan korban.
Buktinya, seorang warga Gunungkidul sampai meninggal dunia, diduga akibat ditendang seekor sapi yang dipersiapkan untuk kurban menjelang Idul Adha 1445 Hijriyah.
Kapolsek Rongkop Polres Gunungkidul, AKP Wasdiyanto, membenarkan kejadian warga berinisial S (40), yang meninggal lantaran ditendang seekor sapi
Peristiwa itu terjadi di Padukuhan Ngasem, Kalurahan Botodayaan, Kapanewon Rongkop, Kabupaten Gunungkidul, DIY (Daerah Istimewa Yogyakarta) pada Kamis, 6 Juni 2024.
”Kejadian berawal saat korban menurunkan sapi berukuran besar dari mobil,” terang AKP Wasdiyanto dalam keterangannya kepada wartawan pada Senin, 20 Juni 2024.
Ia mengatakan, sapi tersebut menendang S hingga terjatuh, dan tidak sadarkan diri.
”Tulang bagian dada korban patah, sempat dibawa ke rumah sakit, dan meninggal dunia,” terang Wasdiyanto.
Ia mengatakan, korban yang ditendng sapi, telah dikebumikan pada Jumat lalu, 7 Juni 2024, sedang pihak keluarga menerima peristiwa itu sebagai takdir.
Sementara itu terpisah, Dukuh Ngasem, Dwi Astriningsih, mengatakan, korban yang meninggal merupakan pedagang jual beli sapi.
Waktu kejadian, kata Dwi, sapi milik korban seharga Rp 38 juta yang berukuran besar itu, diangkut ke kandang ternaknya.
”Memang dia (almarhum) jual beli ternak,” jelas Dwi Astriningsih.
Dwi mengatakan, dari informasi yang diperolehnya, korban naik seorang diri untuk menurunkan sapi dari bak truk, yang dibeli dari Semanu, Gunungkidul.
Ia menjelaskan, sampai di rumah korban sekitar Maghrib, tidak diketahui apakah korban mau melepas tali atau mempersiapkan untuk menurunkan sapi tersebut.
Menurut Dwi, korban saat itu diketahui melompat dari bak depan truk, hingga diduga sapi itu kaget lalu menyeruduk korban.
”Ada seorang warga yang berada di atas perbukitan mendengar suara bruk sapi. Memang dadanya ada luka baret,” terangnya.
”Korban langsung dibawa ambulans ke rumah sakit Pelita Husada, namun dokter menyatakan korban telah meninggal dunia,” pungkas Dwi Astriningsih. (pras)