PersadaPos, Semarang – Dispertan (Dinas Pertanian) Kota Semarang, menemukan sebanyak 17 ekor kambing yang terpapar virus cacar dijual untuk kurban saat Idul Adha 1445 Hijriyah.
Sub Koordinator Kesehatan Hewan dan Masyarakat Veteriner, Dispertan Kota Semarang, Irene Natalia mengatakan, kambing-kambing tersebut sudah dilakukan penanganan.
”Kemarin sempat dihitung tim ada 17 ekor yang terpapar virus cacar,” jelas Irene dalam keterangannya kepada wartawan, Jumat, 14 Juni 2024.
Menurut dia, kambing-kambing yang terinfeksi virus cacar tersebut, saat ini sudah dikembalikan ke daerah masing-masing.
”Oleh pedagangnya, sudah dikirim balik ke daerah asalnya di Pati kemarin siang,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dispertan Kota Semarang, Chairun Nisa, menambahkan, pihaknya melakukan pengecekan hewan kurban ke beberapa titik di Kota Semarang.
Secara umum, katanya, hasil pengecekan di dua tempat menunjukkan hewan kurban dalam keadaan baik.
Selain itu, tambahnya lagi, para pedagang juga mampu memperlihatkan SKKH (surat keterangan kesehatan hewan) secara lengkap.
”Memang ada beberapa yang sakit, kalau manusia sejenis sariawan, (menyerang) di mulut. Berbahaya karena itu dari virus. Sedini mungkin di lokalisir, infonya semalam belum, baru pagi ini,” katanya.
Menurutnya secara ilmiah, nama penyakit yang menyerang adalah cacar kambing, yang muncul karena penyebaran virus dan imunitas hewan yang rendah.
”Oleh pedagangnya sudah dilokalisasi, dipisah kandangnya,” imbuhnya. (pras)