PersadaPos, Semarang – Pemkot (Pemerintah Kota) Semarang, merencanakan revitalisasi kawasan Pecinan yang akan dilakukan dengan tiga tahap menelan anggaran sekitar Rp 76 miliar.
Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman (Disperkim) Kota Semarang, Yudi Wibowo mengatakan, revitalisasi pada tahap pertama akan dilakukan sekitar akhir bulan Juli, dan selesai pada awal Desember 2024.
”Kita akan diskusi dulu dengan tokoh masyarakat di sana, karena kita bangun kawasan itu biar ada ruh-nya dan mereka yang lebih paham.
Lalu masuk lelang dan kira-kira 1,5 bulan kemudian, bisa kita eksekusi,” kata Yudi dikutip dari berita Pemkot Semarang, Selasa, 14 Mei 2024.
Ia mengatakan, pada tahap pertama, anggaran yang digelontorkan sekitar Rp 10 miliar, tahap kedua sekitar Rp 30 miliar, dan sisanya pada tahap ketiga anggaran yang digunakan sekitar Rp 36 miliar.
Yudi menjelaskan, revitalisasi yang dilakukan adalah pembenahan infrasturktur, yang menjadi kewenangan Disperkim dan DPU Kota Semarang.
Pada tahap pertama, jelasnya, pembangunan akan fokus pada tetenger atau gapura jalan Pekojan, infrastruktur jalan dan ornamen di jalan Pekojan hingga ke Kelenteng Tay Kak Sie.
”Sesuai arahan Bu Wali tahap 1 kita fokus pada satu titik agar terlihat pembangunannya. Karena anggaran Rp 10 miliar kalau masuk ke gang-gang kecil nanti tidak terlihat,” ungkapnya.
Ia menerangkan, revitalisasi dimulai dari pintu masuk Jalan Pekojan, agar masyarakat dari luar Kota Semarang juga tahu, jika daerah tersebut adalah pintu masuk kawasan Pecinan.
”Kita buat tetenger-nya dulu di Jalan Pekojan, yang menandakan pintu masuk Kawasan Pecinan, jadi beda dengan Kota Lama. Yakni dengan gapura, ornamen dan lampu-lampu,” jelasnya.
Pihaknya juga telah berkomunikasi dengan konsultan, yang terlibat dalam revitalisasi kawasan Pecinan ini.
Bahkan, tambahnya, pihak konsultan juga telah memberikan pemaparan revitalisasi kepada Wali Kota Semarang.
”Sudah konsultasi dengan konsultan revitalisasi kawasan Pecinan dan sudah paparan ke Bu Wali. Kami ingin kawasan Pecinan ini tidak hanya nampak bangunan fisik, tapi ada ruh-nya juga,” pungkasnya. (pras)