PersadaPos, Semarang – Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang memasuki musim kemarau, memberikan perhatian serius terhadap tempat pembuangan akhir (TPA) sampah di Jatibarang, yang sering terjadi kebakaran.
TPA Jatibarang, merupakan salah satu TPA terbesar yang ada di Kota Semarang, berlokasi di Dusun Bambankerep, Kelurahan Kedung Pane, Kecamatan Mijen.
Pada kemarau tahun 2023 lalu, TPA dengan luas sekitar 46 hektar (ha) itu mengalami kebakaran hebat.
Bahkan terjadi kebakaran sampai berkali-kali, hingga Pemkot Semarang akhirnya mengerahkan water bombing untuk memadamkan api.
Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu mengatakan, telah melakukan mitigasi bencana di TPA Jatibarang, jauh sebelum masuk musim kemarau.
Menurut dia, mitigasi tersebut di antaranya dengan membenahi penanganan hingga pengawasan.
”Pertama, kami sedang lakukan perizinan kepada PLN, karena zona buangan 1 dan 2 masih kerja sama dengan PLN. Tapi gas metannya sudah enggak ada, meski masih ada kerjasama.
Ini lagi minta izin pakai zona 1 dan 2, nah nanti bagaimana apakah di hold (tahan) dulu, atau adanya pemutusan kerja sama belum tahu,” kata Mbak Ita, sapaan akrab Wali Kota Semarang, usai acara Halal Bihalal LPMK RW-RT se-Kelurahan sambirejo dan Kecamatan Gayamsari, Kamis malam, 9 Mei 2024.
Ia mengatakan, tak hanya terkait perizinan, Pemkot Semarang juga sudah memasang Closed-Circuit Television (CCTV) di sejumlah titik di TPA Jatibarang.
Kendati demikian, ia tak membeberkan ada berapa CCTV yang telah dipasang. ”Sudah dipasang CCTV. Sehingga nanti, semua angkutan bisa dipantau,” akunya.
Lebih lanjut Mbak Ita mengatakan, seusai kebakaran hebat pada September-Oktober 2023 lalu, pengawasan di TPA Jatibarang juga diperketat.
Oleh karena itu, katanya, saat ini sudah ada sweeping bagi truk pengangkut sampah yang masuk ke area TPA Jatibarang.
”Rutin itu sweeping, kita cek, pokoknya tak boleh bawa rokok, korek dan sebagainya,” sambungnya.
Mbak Ita juga menyebutkan, ada penambahan alat pemadam api ringan atau APAR di TPA Jatibarang berjenis portable, sehingga bisa digunakan antisipasi dini bila muncul percikan api.
”Jadi kalau ada percikan api bisa langsung dipadamkan. Terus ada juga titik titik pipa air,” pungkasnya. (pras)