PersadaPos, Semarang – Ratusan warga dan seniman mengarak gunungan hasil bumi dan buah-buahan dalam acara Kirab Budaya Tradisi Sesaji Rewanda di objek wisata Goa Kreo di Desa Wisata Kandri, Gunungpati, Semarang, Sabtu pagi, 20 April 2024.
Tradisi yang digelar setiap bulan Syawal ini, dimaknai sebagai upacara memberi hadiah untuk para monyet, guna mengenang kisah napak tilas Sunan Kalijaga saat mencari kayu untuk pembangunan Masjid Agung Demak
Saat mencari kayu, konon Sunan Kalijaga dibantu para monyet untuk menggulirkan batang kayu jati, yang kemudian dihanyutkan ke Sungai Kreo.
Setelah itu, barulah batang kayu itu dibawa ke Demak untuk pembangunan Masjid Agung.
Perayaan tradisi di bulan Syawal ini, dilakukan dengan mengarak gunungan, mulai dari buah-buahan, sayur-sayuran, ketupat hingga sego kethek.
Gunungan sego kethek berisi nasi, sayuran lengkap dengan lauk pauk berupa tahu dan tempe yang dibungkus daun jati pun menjadi rebutan warga.
Warga setempat maupun para pengunjung objek wisata Goa Kreo, setiap digelar Tradisi Sesaji Rewanda, selalu antusias berebut sego kethek.
Seperti Turmuji, salah satu warga Gunungpati, Kota Semarang, yang merasa gembira usai mendapatkan sego kethek, lantaran sebanding dengan upaya memperebutkannya.
Tidak hanya berdesakan, dia juga harus bereaksi cepat untuk menggapai nasi berbungkus daun jati tersebut, di sela-sela tangan-tangan orang lain.
”Alhamdulillah bisa dapat,” ungkap Turmuji, yang mengaku selalu datang ke acara Sesaji Rewanda.
Sebetulnya saat sego kethek yang dibungkus daun jati itu dibuka tidak ada yang istimewa.
Lauknya hanya sederhana yang bisa ditemui di mana saja, seperti oseng-oseng pepaya, tahu, tempe bacem, dan ikan asin serta telur.
Meski demikian, tiap tahun orang berlomba-lomba ingin mendapat nasi kethek itu seolah barang yang langka, bahkan sampai rela berdesakan.
”Berharap berkah saja. Soalnya banyak doa-doa yang baik di acara ini. Harapannya bisa kecipratan doa,” kata Turmuji.
Sejarah Kanjeng Sunan Kalijaga
Semenyata itu Ketua Pengelola Desa Wisata Kandri, Saiful Ansori menjelaskan, Sesaji Rewanda menceritakan sejarah Kanjeng Sunan Kalijaga mencari Soko Guru untuk pembangunan Masjid Agung Demak.
”Ceritanya mencakup perjalanan Sunan Kalijaga dari Demak ke Jatingaleh, lalu Jatibarang sampai di Sungai Kreo ini dibantu kera merah, putih dan kuning,” jelas Saiful usai acara Sesaji Rewanda.
Ansori menuturkan, waktu itu Sunan Kalijaga sempat memberi wejangan kepada monyet di Goa Kreo yang awalnya ingin ikut ke Demak.
Namun, katanya, monyet tersebut diminta untuk menetap seraya ‘mangreho atau ngreho’, yang artinya adalah merawat atau melestarikan.
”Mangreho itu kan sulit diucapkan bagi orang Jawa, akhirnya diubah menjadi Kreo. Artinya merawat, melstarikan dan menjaga wilayah,” katanya.
Ia menjelaskan, ternyata wilayah di sini menjadi pusat kegiatan ekonomi bagi masyarakat Kandri dan sekitarnya.
”Nah, ini kami wujudkan dengan sesaji rewanda. Sesaji memberi makan, rewanda itu monyet,” ungkapnya.
Saiful juga menjelaskan, bagaimana makna nasi kethek, yang porsinya lebih banyak dari nasi angkringan dan dibungkus oleh daun jati.
”Lauknya oseng-oseng daun singkong dan daun pepaya. Lauknya tahu dan tempe bacem. Ada dadar telor dan ikan asin. Dibungkus dengan daun jati lalu dilambari dengan daun pisang,’ ungkapnya.
Menurutnya, dinamakan sego kethek karena masih mengutamakan gotong royong. ”Kalau orang Jawa Kethekan, itu kan kalau membawa sesuatu, nggak kuat digotong bareng-bareng estafet,” paparnya.
Selain itu, katanya lagi, sebagaimana namanya, sego kethek ada hubungannya dengan penghuni Goa Kreo yakni monyet-monyet.
”Di sini penghuni khas dari Goa Krincing di salah satu Goa Kreo itu menang untuk komunitas yang menghuni itu monyet ekor panjang.” tambahnya.
Tidak hanya ada proses rebutan nasi kethek dalam acara Sesaji Rewanda, warga juga berebut membasuh muka dengan air yang diambil dari tujuh mata air di Desa Kandri.
”Tujuh sumber di wilayah RW 3 ini, sebelum acara didoa-doain oleh tokoh masyarakat, dan para pemuka agama hingga jadi pelengkap untuk kegiatan sesaji ini,” papar Saiful. (pras)