PersadaPos, Semarang – Pihak Kepolisian menegaskan, belum ada narkoba yang beredar dari pabrik sabu dan ‘happy water’ yang digerebek Bareskrim Polri bersama Bea Cukai Soekarno Hatta, dan Polda Jateng.
Seperti diketahui, penggerebekan pabrik sabu dan happy water dilakukan di Jalan Ngesrep Barat IV, RT 008 RW 009, Kelurahan Srondol Kulon, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang pada Rabu, 3 April 2024.
Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri, Brigjen Mukti Juharsa mengatakan, pihaknya berhasil menggagalkan lebih dulu peredaran narkoba yang diproduksi dari rumah tersebut.
”Kalau ini sempat terkirim kan tugas kita gagal. Kita kan berupaya membendung agar ini nggak diedarkan,” tegas Brigjen Mukti saat Konferensi Pers di lokasi, Srondol Kulon, Banyumanik, Semarang pada Kamis, 4 April 2024.
Menurut dia, penyelidikan terkait kasus pembuatan narkoba itu memang sudah diselidiki, sejak pertengahan Januari 2024.
Awalnya, katanya lagi, polisi mendapat informasi terkait masuknya barang kimia, yang diduga bahan baku narkoba dari Hongkong dan China.
Brigjen Mukti menjelaskan, untuk mengelabui polisi, para pelaku memecah pengiriman paket sebanyak 7-8 kali, dilakukan selama periode pertengahan Januari hingga awal April.
”Dia (pelaku pembuat narkoba ngirim) ya declare-nya di sana adalah suplemen, tapi kita curiga kok pemasoknya negara high risk,” ujarnya
Setelah dikaji, katanya, diduga kuat barang-barang itu memang digunakan sebagai bahan baku narkoba,hingga pihaknya mulai memantau pergerakan barang tersebut.
”Ini produksi pertama karena kita sudah bisa cegah dari awal mulai dari pemesan barang ini sudah kita ikutin, saat barang sudah lengkap kita tungguin ternyata memang produksi,” tambahnya.
Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri, Brigjen Mukti Juharsa menyebutkan, dengan penggerebekan pabrik narkoba itu ada sekitar 4 juta orang yang bisa diselamatkan dalam pengungkapan kasus tersebut.
”Berdasarkan hasil penyelidikan, rumah industri tersebut bisa menghasilkan 2.000 saset happy water dan 3 kilogram sabu-sabu. Rencananya, barang itu akan diedarkan di kota-kota besar,” tegasnya
Ia mengatakan, diperkirakan hasil produksi narkoba dari rumah itu sebanyak 2.000 ribu happy water, Ducati 1.000, Ferarri 1.000, dan sabu 3 kilogram.
Seperti diketahui, dalam penggerebekan di rumah yang memproduksi narkoba itu, polisi mengamankan dua tersangka yang berprofesi sebagai koki pembuat narkoba.
Saat penggerebekan dilakukan, kedua koki peracik sabu dan happy water tersebut sedang mengolah bahan baku pembuatan narkoba.
Kedua pelaku, diketahui memakai pakaian pelindung lengkap dan masker hazmat. Selain dua orang tersebut, masih ada pelaku lain yang dinyatakan buron. (pras)