PersadaPos, Klaten – Penderita meninggal akibat DBD (demam berdarah dengue) di Kabupaten Klaten tercatat menjadi 14 orang di pekan ke-13 tahun 2024 ini pada Senin, 1 April 2024.
Sebelumnya, kasus demam berdarah sendiri hingga pekan ke-12 dilaporkan tercatat mencapai 204 kasus, dengan korban meninggal sebanyak 12 orang pada pekan ke-13.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Klaten, Anggit Budiarto mengatakan, kasus DBD ini sendiri tersebar di beberapa kecamatan di Klaten, mulai dari Kecamatan Pedan, Wonosari, Tulung, Prambanan, Klaten Selatan, hingga Bayat.
”Rata-rata para pasien merupakan anak-anak dengan usia di bawah 10 tahun. Meski begitu, ada pula pasien berusia 15 bahkan 55 tahun,” jelas Anggit dalam keteranganya kepada wartawan, Senin, 1 April 2024.
Menurut dia, menyikapi hal tersebut, Pemkab Klaten pun akan melaksanakan PSN serentak se-Kabupaten Klaten, yang rencananya akan digelar Jumat (5 April 2024 dengan membersihkan tempat-tempat penampungan air di dalam dan luar rumah.
”Secara bersama-sama membersihkan tempat-tempat perindukan nyamuk di luar rumah seperti pekarangan atau kebon, tempat-tempat umum,” jelas Anggit.
Kemudian, kata Anggit, tim akan melakukan pemantauan ke rumah-rumah warga secara sampling, untuk mengecek apakah setiap rumah sudah melakukan pemberantasan jentik.
Ia pun mengimbau, masyarakat Klaten agar memiliki kesadaran dalam membersihkan rumahnya masing-masing, hingga bisa dipastikan tidak ada air yang menggenang.
Selain itu, lanjut Anggit, Pemkab juga diharapkan dapat bekerja sama dengan Pemda untuk rutin menggelar PSN.
”Ketiga jika panas dua hari, panas hari ketiga wajib dibawa ke center pelayanan kesehatan,” imbaunya.
Sementara itu Bupati Klaten, Sri Mulyani menjelaskan, menyikapi kasus-kasus DBD di Klaten, Pemkab Klaten akan mengupayakan PSN serentak untuk mencegah adanya kenaikan kasus demam berdarah.
”Menyikapi ini, kami jajaran pemerintah daerah akan ada gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) di hari Jumat. Nanti kita serentakkan dengan seluruh komponen yang ada di Pemerintah Daerah,” tutur Sri Mulyani.
Ia berharap, gerakan serentak ini nantinya akan memberikan efek positif bagi masyarakat Klaten, sehingga menjadi semakin paham terkait pencegahan demam berdarah.
”Semoga dengan gerakan serentak se-Kabupaten ini nanti akan ada efek positifnya. Sehingga nanti perlu kita lihat, kita ulang lagi nanti seperti apa ke depan,” tuturnya.
Sri Mulyani juga menjelaskan, DBD ini tidak hanya terjadi di Kabupaten Klaten melainkan juga terjadi di daerah-daerah lain, sehingga masyarakat harus terus berhati-hati dan rutin membersihkan tempat penampungan air. (pras)