By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
persadapospersadapospersadapos
  • Beranda
  • Hukum
  • Kriminal
  • Politik
  • Metropolitan
  • Seni Budaya
  • Sport
  • Wisata
  • Bisnis
  • Opini
  • Pendidikan
  • Ragam
  • Health
  • LPHI News
  • Redaksi PersadaPos
  • PEDOMAN PEMBERITAAN MEDIA SIBER
  • Kode Etik Jurnalisitik
Reading: Waspada! Sepanjang Maret 2024, Kota Semarang Berpotensi Terjadi Hujan Lebat
Share
Notification Show More
Font ResizerAa
persadapospersadapos
Font ResizerAa
  • Beranda
  • Hukum
  • Kriminal
  • Politik
  • Metropolitan
  • Seni Budaya
  • Sport
  • Wisata
  • Bisnis
  • Opini
  • Pendidikan
  • Ragam
  • Health
  • LPHI News
  • Redaksi PersadaPos
  • PEDOMAN PEMBERITAAN MEDIA SIBER
  • Kode Etik Jurnalisitik
  • Beranda
  • Hukum
  • Kriminal
  • Politik
  • Metropolitan
  • Seni Budaya
  • Sport
  • Wisata
  • Bisnis
  • Opini
  • Pendidikan
  • Ragam
  • Health
  • LPHI News
  • Redaksi PersadaPos
  • PEDOMAN PEMBERITAAN MEDIA SIBER
  • Kode Etik Jurnalisitik
Have an existing account? Sign In
Follow US
  • Advertise
© 2023 Persadapos News Network. All Rights Reserved.
persadapos > Blog > Ragam > Waspada! Sepanjang Maret 2024, Kota Semarang Berpotensi Terjadi Hujan Lebat
Ragam

Waspada! Sepanjang Maret 2024, Kota Semarang Berpotensi Terjadi Hujan Lebat

Prasetyo Persada
Last updated: 2024/03/15 at 1:21 PM
Prasetyo Persada 1 tahun ago
Share
Ilustrasi awan cumulonimbus. /Foto: Dok/Pixabay/
SHARE

PersadaPos, Semarang – Kota Semarang di sejumlah wilayah berpotensi terjadi hujan lebat sepanjang hari pada bulan Maret 2024.

Kepala Stasiun BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika) Stasiun Meteorologi Kelas II Ahmad Yani, Semarang, Yoga Sambodo mengatakan, hasil citra radar menunjukkan adanya nilai reflektivitas 35-60 dBz mulai pukul 07.00-24.00 WIB.

”Ini mengindikasikan adanya awan cumulonimbus, yang menyebabkan terjadinya hujan sedang hingga lebat, didahului dan disertai angin kencang,” jelas Yoga dalam keterangannya kepada wartawan pada Kamis, 14 Maret 2024.

Menurut dia, durasi hujan bisa lama, yaitu terjadi sepanjang hari sehingga menyebabkan curah hujan tinggi di sepanjang wilayah Pantura, dan sebagian Jawa Tengah bagian timur.

Yoga menjelaskan, potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat di wilayah Jawa Tengah berlangsung hingga 18 Maret 2024.

Hal ini, katanya lagi, merujuk pada gangguan atmosfer yang menjadi penyebab cuaca ekstrem di wilayah Semarang, Jawa Tengah.

Menurut Yoga, fenomena atmosfer tersebut memiliki umur atau skala yang berbeda.

”Untuk siklon tropis berkisar antara 3-7 hari, jadi 2-3 hari ke depan Jawa Tengah masih berpotensi terjadi cuaca ekstrem berupa hujan lebat dan angin kencang,” paparnya.

Namun, Yoga menambahkan, wilayah yang terdampak bisa jadi akan berubah, karena siklon tropis juga berubah posisinya, dan sifat hujannya fluktuatif yang hilang timbul.

Penyebab Cuaca Ekstrem

Hasil analisis BMKG menunjukkan, gangguan atmosfer berakibat pada peningkatan potensi cuaca ekstrem di beberapa wilayah di Jawa Tengah, yaitu:

1. Gelombang Equatorial Rossby.

2. Gangguan atmosfer Madden Julian Oscillation (MJO)

3. Bibit Siklon Tropis 91S di Samudera Hindia dan Bibit Siklon Tropis 93P di Teluk Carpentaria sekitar Utara Australia.

”Kondisi ini yang mengakibatkan peningkatan intensitas curah hujan dan angin kencang di wilayah Jawa Tengah,” jelas Yoga.

Gangguan Atmosfer

1. Bibit Siklon Tropis 91S

Bibit Siklon Tropis 91S terpantau di Samudra Hindia bagian tenggara selatan Jawa.

Selain itu, bibit Siklon Tropis 93P juga terpantau di Teluk Carpentaria bagian timur laut, Australia Utara. Adapun bibit Siklon Tropis 94S terpantau di Laut Timor selatan NTT.

Fenomena ini, menyebabkan adanya daerah pertemuan angin di wilayah Jawa Tengah, khususnya di sekitar wilayah Pantura.

Kondisi ini, berakibat terjadinya peningkatan pembentukan awan cumulonimbus, dengan potensi hujan intensitas sedang hingga lebat, disertai petir dan dapat disertai dan didahului angin kencang di wilayah Jawa Tengah.

2. Pertumbuhan awan awan konvektif (cumulonimbus)

Kelembaban udara yang cukup tinggi dan labilitas udara yang cukup labil mendukung pertumbuhan awan awan konvektif (cumulonimbus) di wilayah Pantura hingga Jawa Tengah bagian Timur.

Analisis Citra satelit himawari, menunjukkan adanya awan cumulonimbus mulai pukul 07.00 WIB sampai dengan 24.00 WIB dengan suhu puncak awan -60 s/d -100 °C di wilayah Pantura hingga Jawa Tengah bagian Timur.

Sementara itu, citra radar Semarang menunjukan adanya nilai reflektivitas 35-60 dBz mulai pukul 07.00-24.00 WIB.

Hal ini mengindikasikan adanya awan cumulonimbus yang menyebabkan terjadinya hujan sedang hingga lebat yang didahului dan disertai angin kencang dengan durasi yang lama sekitar sepanjang hari.

Fenomena ini dapat menyebabkan curah hujan tinggi di sepanjang wilayah Pantura dan sebagian Jawa Tengah bagian timur.

3. MJO dan gelombang Rossby Ekuator Aktifnya gelombang atmosfer Rossby Ekuator dan MJO berada di kuadran 4 yang mengakibatkan meningkatkan pembentukan awan konvektif di Jawa Tengah.

Imbauan BMKG

Menindaklanjuti potensi cuaca ekstrem berupa hujan lebat di Semarang dan wilayah Jawa Tengah lainnya, BMKG mengimbau agar masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di wilayah rawan bencana, untuk waspada dan siaga terutama saat terjadi hujan lebat.

Hal ini sebagai bentuk antisipasi terhadap dampak yang dapat terjadi, seperti banjir, tanah longsor, angin kencang, sambaran petir, dan pohon tumbang. (pras)

You Might Also Like

Jateng Siap Jadi Tuan Rumah MTQ 2026, Taj Yasin Temui Menteri Agama

Muhammad Rasya dan Anindya Putri, Wakili Jateng ke Paskibraka Nasional 2025

Tanam Jagung Bareng Kapolri, Ahmad Luthfi All Out Dukung Swasembada Pangan

Kelestarian Alam di Kawasan Geopark Perlu Terus Dijaga

Pendaftaran Magang di Jepang Ditutup 16 Juli 2025

TAGGED: berpotensi terjadi hujan lebat, BMKG Stasiun Meteorologi Kelas II Ahmad Yani, Kota Semarang, Maret 2024, sejumlah wilayah, Yoga Sambodo
Prasetyo Persada 15/03/2024 15/03/2024
Share This Article
Facebook Twitter Whatsapp Whatsapp Telegram Email Print
Previous Article Sidang Perdana Riswahyu Raharjo, Teguh Purnomo: Dakwaan JPU Tidak Lengkap
Next Article 17 Kelurahan di Kota Semarang Masih Banjir, Genangan di Trimulyo 1,5 Meter
about us

Persada Pos

  • Beranda
  • Hukum
  • Kriminal
  • Politik
  • Metropolitan
  • Seni Budaya
  • Sport
  • Wisata
  • Bisnis
  • Opini
  • Pendidikan
  • Ragam
  • Health
  • LPHI News
  • Redaksi PersadaPos
  • PEDOMAN PEMBERITAAN MEDIA SIBER
  • Kode Etik Jurnalisitik
persadapospersadapos
© PT Persada Media Sejahtera. All Rights Reserved.
  • Beranda
  • Hukum
  • Kriminal
  • Politik
  • Metropolitan
  • Seni Budaya
  • Sport
  • Wisata
  • Bisnis
  • Opini
  • Pendidikan
  • Ragam
  • Health
  • LPHI News
  • Redaksi PersadaPos
  • PEDOMAN PEMBERITAAN MEDIA SIBER
  • Kode Etik Jurnalisitik
Go to mobile version
adbanner
AdBlock Detected
Our site is an advertising supported site. Please whitelist to support our site.
Okay, I'll Whitelist
Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?