By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
persadapospersadapospersadapos
  • Beranda
  • Hukum
  • Kriminal
  • Politik
  • Metropolitan
  • Seni Budaya
  • Sport
  • Wisata
  • Bisnis
  • Opini
  • Pendidikan
  • Ragam
  • Health
  • LPHI News
  • Redaksi PersadaPos
  • PEDOMAN PEMBERITAAN MEDIA SIBER
  • Kode Etik Jurnalisitik
Reading: Sepekan Berada di Pengungsian, Warga Kudus Mulai Terserang Berbagai Penyakit
Share
Notification Show More
Font ResizerAa
persadapospersadapos
Font ResizerAa
  • Beranda
  • Hukum
  • Kriminal
  • Politik
  • Metropolitan
  • Seni Budaya
  • Sport
  • Wisata
  • Bisnis
  • Opini
  • Pendidikan
  • Ragam
  • Health
  • LPHI News
  • Redaksi PersadaPos
  • PEDOMAN PEMBERITAAN MEDIA SIBER
  • Kode Etik Jurnalisitik
  • Beranda
  • Hukum
  • Kriminal
  • Politik
  • Metropolitan
  • Seni Budaya
  • Sport
  • Wisata
  • Bisnis
  • Opini
  • Pendidikan
  • Ragam
  • Health
  • LPHI News
  • Redaksi PersadaPos
  • PEDOMAN PEMBERITAAN MEDIA SIBER
  • Kode Etik Jurnalisitik
Have an existing account? Sign In
Follow US
  • Advertise
© 2023 Persadapos News Network. All Rights Reserved.
persadapos > Blog > Ragam > Sepekan Berada di Pengungsian, Warga Kudus Mulai Terserang Berbagai Penyakit
Ragam

Sepekan Berada di Pengungsian, Warga Kudus Mulai Terserang Berbagai Penyakit

Prasetyo Persada
Last updated: 2024/03/24 at 11:52 AM
Prasetyo Persada 1 tahun ago
Share
Warga pengungsi yang berada di Aula Balai Desa Payaman, Kecamatan Mejobo, Kudus, saat diperiksa petugas kesehatan, Sabtu, 23 Maret 2024. /Foto: Ist/
SHARE

PersadaPos, Kudus – Para pengungsi dampak banjir di Kabupaten Kudus, yang hingga kini telah sepekan berada di tempat pengungsian, mulai terserang berbagai penyakit.

Kondisi ini seperti dialami seratusan warga Desa Payaman, Kecamatan Mejobo, Kabupaten Kudus, terdiri dari wanita dan anak-anak yang mengungsi di aula Balai Desa Payaman sejak Minggu, 17 Maret 2024.

Dokter Puskesmas Jepang, Arimbi Sekar Cendana mengatakan, warga kebanyakan mulai diserang berbagai penyakit seperti demam dan gatal-gatal, bahkan ada beberapa warga lansia yang sampai dirujuk ke puskesmas.

”Ini banjirnya mulai Minggu (17 Maret 2024) sudah sekitar enam hari. Penyakit yang dialami pengungsi kalau gatal-gatal, demam, cukup dikasih obat,” jelas Arimbi kepada wartawan di lokasi, Sabtu, 23 Maret 2024.

Ia mengungkapkan, kalau warga yang sakit perlu penanganan khusus, seperti yang dialami para lansia, dirujuk ke puskesmas terdekat. ”Sudah ada yang dirujuk ke rumah sakit,” imbuhnya.

Sementara itu Kepala Desa Payaman, Nurhadi menjelaskan, ada 141 jiwa warganya yang bertahan di pengungsian balai desa.

Menurutnya, untuk kebutuhan logistik tercukupi sampai empat hari ke depan, apalagi ada sejumlah donatur yang berdatangan memberikan bantuan kepada warga.

”Sebanyak 141 dari 55 KK, yang semua dari Dukuh Karanganyar Desa Payaman, Alhamdulillah sampai saat ini kebutuhan logistik masih aman,” terang Nurhadi di lokasi.

Ia melanjutkan, banjir perlahan berangsur surut, namun warga disarankan bertahan di pengungsian.

Sebelumnya, kata Nurhadi, ketinggian genangan banjir sempat mencapai 80 sentimeter.

”Kalau dari hari Sabtu (16 Maret 2023) banjir sudah surut signifikan. Sewaktu evakuasi warga genanagan banjir 80 sentimeter, sekarang sudah 59 sentimeter,” jelasnya.

Nurhadi memperikirakan, banjir surut sepenuhnya kemungkinan sekitar 4-5 hari, karena upaya penyedotan sulit dilakukan, mengingat wilayah Karangarnya Payaman adalah wilayah cekungan.

”Solusinya hanya menunggu genangan air surut. Tapi para pengungsi penginnya pulang. Ini tadi mereka ingin pulang, walaupun rumahnya masih terendam banjir,” ungkap Nurhadi.

”Kalau upaya penyedotan, kami ditawari oleh BBWS. Tapi kayaknya tidak mungkin kalau disedot dibuang ke Sungai Jaratun, seperti aquarium muter lagi,” tambahnya.

Dia berharap, pemerintah daerah untuk mengusulkan normalisasi di Sungai Jaratun. Normalisasi sungai itu harga mati untuk mengurangi banjir tahunan di Payaman Kudus.

”Kalau dari teman-teman kepala desa se-Mejobo, menghendaki normalisasi Sungai Jaratun. Itu harga mati, kalau tidak dinormalisasi setiap tahun agenda rutin seperti ini,” jelas Nurhadi.

Ia mengatakan, pada tahun 2023 lalu pihaknya dapat surat dari rencana 2024 Sungai Jaratun akan dikeruk. ”Tapi kita lihat saja realisasinya,” jelasnya. (pras)

You Might Also Like

Atasi Rob Demak, Pemprov Jateng Usulkan konsep Hybrid Sea Wall untuk Perpanjangan Tanggul Laut

Taj Yasin: Pemprov Jateng Siap Ringankan Beban Warga Terdampak Rob

Warga Terdampak Rob Sayung Demak Manfaatkan Program Speling Pemprov Jateng

Pemprov Jateng Bangunkan Rumah Apung untuk Warga Terdampak Rob Demak

Lalu Lintas Jalan Nasional Semarang-Demak Mulai Lancar, Pemprov Jateng Bakal Pasang Barrier Beton 200 Meter

TAGGED: Desa Payaman, dirujuk, gatal-gatal, Kabupaten Kudus, Kecamatan Mejobo, para pengungsi, puskesmas, rumah sakit, sepekan, tempat pengungsian, terserang berbagai penyakit
Prasetyo Persada 24/03/2024 24/03/2024
Share This Article
Facebook Twitter Whatsapp Whatsapp Telegram Email Print
Previous Article Pendataan Kerusakan Dampak Banjir Kota Semarang, Paling Parah Tanah Longsor
Next Article Jalan Pantura Karanganyar Demak Rusak Parah, Padahal Baru Saja Diperbaiki
about us

Persada Pos

  • Beranda
  • Hukum
  • Kriminal
  • Politik
  • Metropolitan
  • Seni Budaya
  • Sport
  • Wisata
  • Bisnis
  • Opini
  • Pendidikan
  • Ragam
  • Health
  • LPHI News
  • Redaksi PersadaPos
  • PEDOMAN PEMBERITAAN MEDIA SIBER
  • Kode Etik Jurnalisitik
persadapospersadapos
© PT Persada Media Sejahtera. All Rights Reserved.
  • Beranda
  • Hukum
  • Kriminal
  • Politik
  • Metropolitan
  • Seni Budaya
  • Sport
  • Wisata
  • Bisnis
  • Opini
  • Pendidikan
  • Ragam
  • Health
  • LPHI News
  • Redaksi PersadaPos
  • PEDOMAN PEMBERITAAN MEDIA SIBER
  • Kode Etik Jurnalisitik
Go to mobile version
adbanner
AdBlock Detected
Our site is an advertising supported site. Please whitelist to support our site.
Okay, I'll Whitelist
Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?