PersadaPos, Pati – Sejumlah warga Dukuhseti, Kabupaten Pati yang geram mengadang truk tambang yang melintas di jalan Tayu- Puncel pada Senin siang, 25 Maret 2024.
Mereka geram, lantaran menilai truk tambang melebihi tonase yang melintas itu, membuat jalan menjadi rusak.
Selain itu, akibat banyaknya truk tambang yang melintas itu, juga menyebabkan jalanan berdebu.
Kapolsek Dukuhseti, AKP Ali Mashuri mengatakan, aksi secara spontanitas itu dilakukan sekitar 30 orang, yang jengkel terhadap keberadaan dam truk hingga membuat jalan rusak.
”Tak hanya itu, saat kembali dam truk keadaan kosong, sopir juga ugal-ugalan, membuat jalanan berdebu,” jelas AKP Ali kepada wartawan, Senin, 25 Maret 2024.
Ia mengatakan, aksi dilakukan warga dengan mengadang truk tambang yang melaju dari barat ke timur atau menuju penggilingan di Kecamatan Gunungwungkal.
”Lantaran kalah masa, sopir pun menghentikan truknya. Yang diadang sekitar 10-an truk tambang. Kalau bukan truk tambang ya bisa lewat,” paparnya.
AKP Ali mengungkapkan, selain meminta truk tambang tidak ugal-ugalan, warga juga meminta jalan Tayu-Puncel untuk segera diperbaiki, karena warga sudah merasa jengah dengan kerusakan jalan alternatif Pati-Jepara itu.
”Tuntuan warga cepat diperbaiki dengan aspal hotmix. Juga meminta diperlihatkan IUP tambang yang beroperasi.
Truknya dari Celering, Keling Jepara. Karena muatan truk melebihi tonase, warga meminta truk tambang sesuai tonase,” jelas dia.
Jalan Tayu-Puncel memang mengalami kerusakan parah, bahkan kerusakan ini sudah diprotes warga beberapa kali.
Jalan itu pun sempat diperbaiki sebagian pada tahun 2023 lalu. Namun, jalan mengalami kerusakan lagi, apalagi usai musim hujan datang.
Usai mengetahui kejadian ini, AKP Ali Mashuri bersama sejumlah jajarannya pun bergegas ke lokasi penghadangan, dan mencoba memediasi kedua belah kelompok.
”Aksi warga sekitar 30 menit. Setelah 15 menit kejadian, kita datang. Kita imbau sopir tidak ugal-ugalan. Karena jalannya dikasih sirtu, jadi berdebu kalau truknya ugal-ugalan,” kata dia.
Pihaknya juga meminta, warga untuk tak main asal menghadang, karena aksi itu berbahaya dan mengganggu kenyamanan penggunaan jalan lainnya.
”Kita juga akhirnya membubarkan aksi warga, karena nggak ada izinnya,” pungkas AKP Ali. (pras)