PersadaPos, Demak – Kendati dalam dua hari ini curah hujan berkurang, namun sebanyak 44 desa di Demak masih dilanda banjir hingga Sabtu pagi, 16 Meret 2024.
Bupati Demak, Eisti’anah mengatakan, banjir yang mulai terjadi pada Rabu, 13 Maret 2024 pukul 21.00 WIB, mengakibatkan sejumlah wilayah di Kabupaten Demak tergenang banjir.
”Banjir di delapan kecamatan, 44 desa, 1.106 hektar sawah terendam, 10 fasilitas kesehatan, 30 sarana pendidikan, 10 sarana kantor, 73 sarana ibadah,” jelas Eisti’anah dalam keterangannya kepada wartawan, Jumat malam, 15 Maret 2024.
Menurut dia, akibat banjir itu puluhan ribu jiwa terdampak, dan ribuan warga terpaksa mengungsi.
”Sebanyak 65.109 jiwa terdampak, 19.246 KK, 2.163 jiwa mengungsi,” terangnya.
BPB (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Kabupaten Demak mencatat, akibat jebolnya tanggul Sungai Dombo di Desa Menur, Kecamatan Mranggen, menyebabkan dua kecamatan Mranggen dan Sayung terendam air.
Disebutkan juga, banjir yang terjadi akibat curah hujan tinggi itu, mengakibatkan lebih dari 2.000 warga yang harus mengungsi.
Kades Prampelan-Sayung, M Qoif, yang wilyahnya menjadi tempat pengungsian, mengatakan, sebanyak 196 pengungsi ditempatkan di Gedung Olah Raga (GOR) balai desa.
”Kalau banjir surut sekitar 20 sentimeter, namun masih ada rendaman air hingga 1 meter di akses jalan warga,” jelas Qoif kepada wartawan di balai desa.
Ia mengungkapkan, surutnya air di wilayahnya, lantaran cuaca tidak hujan dan air mengalir ke desa Tambakroto.
Disebutkan, ada saluran irigasi yang jebol dan mengarah ke area jalan Desa Tambakroto.
”Alhamdulillah dengan limpas ke Tambakroto, bisa mengurangi debit air di Prampelan,” ujarnya.
BPBD Kabupaten Demak juga mencatat, banjir akibat curah hujan tinggi dan tanggul Sungai Dombo jebol, meluas hingga 44 desa tergenang di delapan kecamatan.
Rincian wilayah yang banjir dari 44 desa di delapan kecamatan:
* Kecamatan Demak: Kelurahan Bintoro, Kadilangu, dan Betokan.
* Kecamatan Sayung: Desa Kalisari, Karangasem, Dombo, Prampelan, Sayung, Jetaksari, Tambakroto, Tugu, Gemulak, Loireng, Purwosari, Sriwulan.
* Kecamatan Mranggen: Desa Kangkung, Batursari, Brumbung, Ngemplak, Waru.
* Kecamatan Karangawen: Desa Karangawen, Teluk, Kuripan, Bumirejo.
* Kecamatan Dempet: Desa Dempet, Botosengon, Kedungori, Sidomulyo, Kunir.
* Kecamatan Guntur: Desa Bumirejo, Wonorejo, Bumiharjo, Gaji, Guntur, Temuroso, Sarirejo, Sidokumpul, Banjarejo, Tlogoweru, Bogosari, Turitempel.
* Kecamatan Wonosalam: Desa Kalianyar.
* Kecamatan Karanganyar: Desa Ketanjung dan Wonorejo.
Sementara itu ribuan pengungsi tersebar di 19 titik: Desa Brumbung, Kecamatan Mranggen; Wonorejo, Kecamatan Karanganyar; Waru, Kecamatan Mranggen; Prampelan, kecamatan Sayung; Kuripan, Kecamatan Karangawen; Kalianyar, Kecamatan Wonosalam.
Selain itu, juga lima desa di Kecamatan Guntur, masing-masing di Desa Temuroso, Sarirejo, Sidokumpul, Bumiharjo, Bogosari. (pras)