PersadaPos, Demak – Banjir yang makin meluas di Demak kini juga menggenangi jalan-jalan protokol, termasuk kawasan alun-alun pada Senin, 18 Maret 2024.
Akibat genangan air di jalan-jalan yang cukup tinggi, membuat banyak pengendara motor yang nekat menerjang banjir kendaraannya mogok.
Seperti genangan banjir di Jalan Bhayangkara, Demak, pada pukul 11.00 WIB ketinggian air sekitar 30 cm, sedang di Jalan Sultan Fatah ketinggian air bahkan mencapai sekitar 50 cm.
Genangan banjir di jalanan terlihat seperti sungai di Jalan Bhayangkara mulai depan kantor Kemenag Demak hingga sekitar Jalan Pemuda.
Begitu pila genangan banjir di Jalan Sultan Fatah mulai dari depan Kantor Dinperpusar hingga sekitar Pecinan, menyebabkan banyak motor mogok hingga pengendara menuntun kendaraannya.
Staf Kedaruratan dan Logistik BPBD Demak, Reza Adisetya menyebutkan, hingga kini jalan-jalan yang tergenang yaitu Jalan Bhayangkara, Pecinan sampai Dinas Perpusar, Jalan Kauman, Sampangan, Botorejo, dan Kadilangu.
”Volume air meningkat hingga ke wilayah Demak Kota, karena limpasan dari jebolnya tanggul Sungai Merak di Kecamatan Dempet,” jelas Reza kepada wartawan di Jalan Bhayangkara, Demak pada Senin, 18 Maret 2024.
Ia mengungkapkan, ketinggian air di wilayah kota antara 20 cm hingga mencapai 80 cm, membuat kesulitan para pengendara terutama motor.
Dia pun mengimbau, agar para pengendara yang mau ke Jepara atau Kudus melintasi jalur lingkar, karena kalau lewat kota sudah tertutup genangan banjir aksesnya.
”Kurang lebih genangan banjir ada yang 70 sampai 80 cm. Tapi juga bervariasi, ada yang cuma 20, ada yang 30 cm,” jelasnya.
Sementara itu, salah satu pengendara di Jalan Bhayangkara, Hardi (56) memilih menuntun motor dari Pasar Bintoro hingga depan Kantor Kemenag melalui pertigaan Kodim 0716/Demak.
”Iya ini saya tuntun motornya, karena takut kemasukan air. Saya dari Pasar Bintoro beli sayuran mau pulang ke Kalikondang hingga sini (Depan Kantor Kemenag Demak),” kata Hardi.
Ia juga mengatakan, Alun-alun Demak telah dikelilingi genangan banjir semua, mulai Kracaan, Kadilangu, sampai Lingkar. (pras)