PersadaPos, Brebes – Diduga akibat kelelahan usai menjaga keamanan dalam pemungutan suara Pemilu 2024, dua anggota Linmas di TPS wilayah Kabupaten Brebes meninggal dunia.
Selain itu, seorang anggota Linmas lainnya dan dua petugas KPPS di Brebes, hingga kini masih dirawat di rumah sakit.
Dua petugas Linmas yang meninggal dunia, yaitu Casyanto (61), anggota Linmas yang bertugas di TPS Desa Sukareja, Kecamatan Banjarharjo, Kabupaten Brebes.
Sedang satunya lagi adalah Sukarto (50), anggota Linmas yang bertugas di TPS 30 Desa Wanatawang, Kecamatan Songgom, Kabupaten Brebes.
Kedua anggota Linmas yang meninggal dunia pada Kamis malam, 15 Februari 2024, dan dimakamkan pada Jumat, 16 Februari 2024.
Ketua KPU Brebes, Manja Lestari Damanik mengatakan, kedua anggota Linmas itu diduga kelelahan dan meninggal dunia, setelah menjalankan tugas di TPS.
”Sedang dua anggota KPPS yang sakit itu ialah Mahardika (19) warga Desa Karangreja, Kecamatan Tanjung, dan Tarhadi (43) bertugas di TPS 10 Desa Karangmalang, Kecamatan Ketanggungan,” jelas Damanik kepada wartawan, Jumat, 16 Feruari 2024.
Menurutnya, dua anggota KPPS itu masih dirawat di rumah sakit.
Ia mengatakan, seorang petugas linmas yang sakit merupakan warga Karang Malang, Ketanggungan.
”Linmas di Desa Karangmalang juga ada yang sakit. Kalau linmas itu memang usianya sudah di atas 40 tahunan, jadi mungkin ada penyakit bawaan,” ungkap Damanik.
Damanik menjelaskan, Tarhadi, petugas KPPS yang kini masih menjalani perawatan di Ruang Dahlia RSUD Brebes, mengalami kelelahan saat bertugas di TPS hingga terjatuh dan kejang.
”Dia mengalami kejang saat penghitungan suara pada Kamis dini hari, 14 Februari 2024, lalu dibawa ke IGD RSUD Brebes,” ungkapnya.
Ia mengungkapkan, anggota KPPS asal Karangreja, Mahardika, sampai saat ini masih menjalani perawatan di RS Derra Asyifa, Banjarharjo.
Kepala Bangsal Dahlia RSUD Brebes, Bambang Hermanto mengatakan, Tarhadi masuk ke IGD pada Kamis, 15 Februari 2024 sekitar pukul 02.00 WIB, dalam kondisi kejang.
Bambang menjelaskan, dari hasil pemeriksaan dokter, Tarhadi diketahui tidak punya riwayat penyakit bawaan.
”Kondisi pasien sudah membaik tapi belum stabil. Untuk pernapasan masih dibantu ventilator,” tambahnya.
Salah satu kerabat Tarhadi, Riyanto mengatakan, sebelinya Tarhadi sempat bersih-bersih rumah yang sempat terendam banjir pada Selasa, 13 Febrruari 2024, dan keesokan harinya bertugas di TPS sebagai Ketua KPPS.
Selama dua hari itu, kata Riyanto, Tarhadi tidak sempat beristirahat, akhirnya terjatuh dan kejang saat penghitungan suara pada Kamis dini hari, 15 Februari 2024.
”Sebelum bertugas di TPS, desa kita banjir. Kemudian dia menguras rumahnya yang terendam, sampai pagi dan tidak sempat tidur.
Setelah menguras langsung bertugas di TPS. Jadi tidak istirahat. Jatuh itu pas penghitungan suara terakhir,” kata Riyanto. (pras)