PersadaPos, Klaten – Empat kecamatan di Kabupaten Klaten diserang ulat bulu jenis Dompo sejak beberapa hari ini, sehingga meresahkan warga setempat.
Warga pun akhirnya melaporkan serangan ulat bulu yang banyak berada di pepohonan kepada Dinas Kebakaran Pemkab Klaten, agar segera ditangani lantaran membuat gatal.
Anggota Regu 3 Pemadam Kebakaran Satpol-PP dan Pemadam Kebakaran Pemkab Klaten, Irwan Santoso mengatakan, laporan yang masuk dari serangan ulat bulu itu ada di Desa Sumber, Planggu dan Gaden, Kecamatan Trucuk.
Selain itu, katanya lagi, juga di Desa Kranggan Kecamatan Polanharjo, Kecamatan Delanggu, dan Desa Nangsri, Kecamatan Manisrenggo, serta dari Jogonalan.
”Dari sekian laporan ada yang dikoordinasikan dengan relawan, Kecamatan dan pemerintah desa,” jelas Irwan yang juga komandan SAR Kabupaten Klaten itu kepada wartawan pada Rabu, 21 Februari 2024.
Menurut dia, masyarakat yang menjumpai ulat bulu, bisa mengantisipasi dengan memberikan batasan kontak.
”Beri batasan lokasi dengan rumah menggunakan bahan semisal air sabun, tanpa harus memusnahkan ulatnya,” kata Irwan.
Dia menjelaskan, ulat bulu akan menjadi kepompong dalam waktu sekitar 15 hari, kemudian akan menjadi kupu dalam waktu sekitar 40 hari.
”Sebenarnya siklus hidup pendek, tapi kalau dalam jumlah besar ya memang mengganggu, terutama gatalnya,” imbuh Irwan.
Irwan mengungkapkan, terjadinya outbreak ulat bulu, bisa jadi memang sedang masa berkembang biak dengan cuaca yang mendukung.
”Namun, bisa juga karena predator seperti burung juga tidak ada,” tambahnya.
Sementara itu Koordinator Pengamat Organisme Pengganggu Tanaman Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Pemkab Klaten, Joko Tri Purwanto mengatakan jenis ulat di Desa Sumber, Desa Planggu, Kecamatan Trucuk dan Polanharjo sama.
”Karena menjelang pergantian musim. Kalau memakan sampai habis tanaman tidak, ini sebentar sebenarnya juga hilang,” ungkap Joko. (pras)