PersadaPos, Brebes – Banjir yang merendam tujuh kecamatan di Kabupaten Brebes akibat luapan Sungai Pemali, sehingga membuat akses utama Jalan Brebes ke arah Jatibarang lumpuh total pada Senin, 26 Februari 2024.
Satlantas Polres Brebes pun terpaksa menutup sementara ruas jalan kabupaten tersebut, karena membahayakan pengguna jalan.
Akibat penutupan Jalan Brebes-Jatibarang, juga membuat sejumlah mobil terpaksa putar balik untuk menghindari banjir.
Sementara itu, warga korban banjir di sejumlah lokasi masih bertahan di rumah masing-masing. Mereka menunggu datangnya bantuan makanan.
Penjabat Bupati Brebes, Iwanuddin Iskandar mengatakan, belum ada warga yang mengungsi meski banjir belum surut.
”Pemkab Brebes telah menyiapkan lokasi pengungsian, jika air kembali naik serta menyiapkan dapur umum,” katanya kepada wartawan di Brebes pada Selasa, 27 Februari 2024.
Data BPBD Brebes menyebutkan, banjir luapan Sungai Pemali kini telah merendam tujuh kecamatan yakni, Brebes, Wanasari, Jatibarang, Songgom, Larangan, Bantarkawung, dan Salem.
Banjir akibat luapan Sungai Pemali itu, merendam ribuan rumah serta areal persawahan, dan jalan.
Tak cuma itu, akibat banjir tersebut, aktivitas warga terganggu hingga lumpuh total.
Warga Jagalampeni, Sugiyono mengatakan, banjir terjadi akibat tanggul Sungai Pemali jebol. ”Banjir kali ini merupakan yang terbesar sejak 2018 lalu,” katanya.
Hingga kini, warga yang tinggal di dekat dekat tanggul Sungai Pemali, tetap waspada dikarenakan sejumlah titik tanggul kritis dan rawan jebol.
Seperti diketahui, banjir menerjang belasan desa di Kabupaten Brebes akibat tanggul Sungai Pemali jebol usai diguyur hujan deras pada Senin, 26 Februari 2024.
Akibatnya, banjir merendam ribuan rumah, areal persawahan dan jalan, sehingga aktivitas warga terganggu, bahkan hingga lumpuh total.
Kecamatan terparah yang dilanda banjir yakni Wanasari, yang terdapat tiga desa yakni, Glonggong, Jagalampeni, dan Sisalam.
Pantauan di lokasi, banjir terus mengalir deras masuk ke pemukiman rumah-rumah warga. Meski air sudah setinggi lutut hingga paha orang dewasa, belum ada warga yang mengungsi.
Sejumlah warga juga tampak menyelamatkan bawang merah yang telah dipanen ke tempat lebih tinggi, agar tidak cepat busuk terendam banjir. (pras)