PersadaPos, Brebes – Banjir yang terjadi di Kabupaten Brebes akibat luapan Sungai Pemali, mulai meluas pada Selasa sore, 27 Februari 2024.
Banjir yang terjadi mulai Senin, 26 Februari 2024 itu kini juga menggenangi sejumlah daerah utara yang jaraknya cukup jauh hingga ke wilayah perkotaan di Brebes.
Wilayah yang terendam banjir, antara lain di Wangandalem, Krasak, Kelurahan Brebes, Kelurahan Limbangan Kulon, Limbangan Wetan, dan Gandasuli.
Akibat banjir itu, banyak warga yang mengungsi karena rumahnya terendam genangan air yang cukup dalam.
Seperti di Desa Krasak, puluhan warga mengungsi di beberapa lokasi, di antaranya kantor desa, dan sekolah.
Selama semalam mengungsi itu, mereka terpaksa tidur di atas lantai yang dilapisi plastik.
Sehari menempati lokasi pengungsian, sebagian warga korban banjir mulai mengeluh sakit demam, sakit kepala, dan gatal-gatal.
”Di sini kebanyakan kena kutu air, gatal-gatal karena basah terus,” aku Yanto, salah satu pengungsi sambil menggendong anak balitanya.
Ratinah, wanita lansia juga mengeluh sakit akibat banjir, mengaku semalam tidur beralaskan plastik membuat badannya demam dan sakit kepala, bahkan juga terkena kutu air.
”Kakinya gatal, kena rangen (kutu air) terus kalau tidur di lantai cuma pakai plastik, jadi kepalanya sakit,” kata Ratinah.
Dinas Kesehatan Brebes juga sudah menugaskan tenaga medis di tempat tempat pengungsian yang ditempatkan di pos kesehatan kantor kantor desa.
”Pasca banjir ini kami sudah koordinasi dengan puskesmas terdampak, termasuk di Puskesmas Kalimati. Dari pagi sudah koordinasi supaya langsung berjaga di Posko.
Mereka kebanyakan tadi gatal gatal, pusing, tadi juga ada yang stroke,” jelas Kepala Dinas Kesehatan Brebes, Ineke Tri Sulistyowati, saat meninjau para pengungsi di Desa Kalimati, Selasa sore, 27 Februari 2024. (pras)