PersadaPos, Semarang – Polrestabes Semarang mencatat, sebanyak 64 ribu kendaraan melintasi Kota Semarang saat puncak arus balik Lebaran 2024, Sabtu malam, 13 April 2024.
Kepala Satuan Lalu Lintas (Kasatlantas) Polrestabes Semarang, AKBP Yunaldi mengatakan, arus balik Lebaran 2024 diprediksi masih bisa terjadi peningkatan pada Minggu malam, 14 April 2024.
”Oleh karena itu, bila one way lokal yang sebelumnya berlaku sampai Salatiga, dihentikan sejak pagi tadi,” jelas AKBP Yunaldi, usai kegiatan Program Balik Kerja Badan Pengelolaan Keuangan Haji (BPKH) RI di Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT), Minggu, 14 April 2024.
Menurut dia, saat arus balik puncak pada Sabtu, 14 April 2024, sehari ada 64.000 kendaraan melintasi Kota Semarang.
Padahal, lanjutnya, pas puncak arus mudik ada 68.000 kendaraan yang melintasi Kota Semarang.
”Ini arus balik kurang dikit, maka prakiraan pada malam ini (Minggu, 14 April 2024) masih bisa terjadi puncak. Karena besok orang sudah mulai istirahat, dan Selasanya (16 April 2024) sudah masuk kerja],” papar Yunaldi.
Walau begitu, Yunaldi menyampaikan, telah menyiapkan berbagai skema lalu lintas guna mengantisipasi kepadatan arus kendaraan.
Harapannya, kata dia lagi, dengan adanya izin aparatur sipil negara (ASN) melakukan kerja dari rumah atau work from home (WFH), bisa mengurangi kepadatan arus selama arus balik Lebaran 2024.
”WFH ini harapannya bisa membuat perjalanan balik mundur, sehingga arus bisa terurai.
Namun tetap saja one way nasional dari Gerbang Tol Kalikangkung Semarang, masih bisa berlangsung sampai malam. Karena situasional jadwalnya,” ungkapnya.
Menurut dia, skema penguraian arus yang dimaksud, yakni dengan mengurangi tempat penyeberangan di sejumlah median jalan, lantaran banyaknya aktivitas penyeberangan menimpulkan penumpukan arus kendaraan.
”Makanya macet enggak ada di Semarang. Hanya ada kepadatan kendaraan, dan sudah kita siapkan skema untuk mengurainya,” katanya.
Sementara itu selama momen arus mudik-balik Lebaran 2024 ini, Yunaldi mengklaim tak ada kejadian menonjol di Kota Semarang.
Meski demikian, pihaknya mencatat ada dua orang meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas jalan.
”Mudah-mudahan tak nambah lagi korban meninggal dunia, dan tetap bisa terkendali, lancar dan aman,” harap Kasatlantas. (pras)