PersadaPos, Demak – Banjir yang menggenangi wilayah Desa Loireng, Kecamatan Sayung, Demak, sejak sepekan lalu hingga kini belum juga surut.
Di lokasi, gang area sawah dan pertambakan sekitar sepanjang 1,5 kilometer terendam genangan banjir dengan ketinggian air 20 hingga 40 cm pada Senin, 25 Maret 2024.
Padahal, jalan tersebut merupakan satu-satunya akses keluar masuk warga dari permukiman, sehingga sejumlah pengendara nekat menerjang banjir dan beberapa ada yang macet.
Di sejumlah area permukiman warga, genangan banjir ada yang lebih tinggi, seperti di depan SD Loireng dan sejumlah gang lainnya, genangan air sekitar 50 cm.
Menurut salah satu warga Loireng, Baim (35), banjir yang terjadi sejak sepekan lalu sudah mulai disedot dengan pompa.
”Ada empat titik yang ketinggian genangan 80 cm di depan SD Loireng, jembatan tengah, sama di desa itu ada dua titik yang paling dalem,” ungkap Baim lokasi banjir.
Ia menyebut, banjir di Loireng disebabkan jebolnya tanggul Desa Tambakroto, Kecamatan Sayung sejak sepekan lalu, sehingga air tidak bisa mengalir dengan lancar.
”Ini sudah surut, sudah 80 cm, sebelumnya sampai sepinggang orang dewasa. Iya, satu meteran,” imbuhnya.
Baim menjelaskan, banjir merendam sebagian besar rumah warga, yang mayoritas merupakan pekerja pabrik, sehingga motornya diparkir di gang area sawah dan tambak tersebut.
”Air masuk semua ke rumah, hampir 80 persen. Ini sementara jaga motor-motor warga. Iya (akses satu-satunya warga),” ujarnya.
Ia mengatakan, penjagaan motor milik warga di parkiran tersebut dilakukan secara sukarela.
Kirim Pompa
Sementara itu Bupati Demak, Eisti’anah usai meninjau banjir di Loireng dan Sayung mengatakan, sudah mengirimkan pompa besar untuk menyedot banjir di dua wilayah tersebut.
Ia menyebutkan, sebelumnya sudah mengirim pompa kecil, tapi ternyata tidak mampu menyedot debit air yang menggenang.
”Ya tadi kita memonitor, dan sebelumnya kami mohon maaf karena memang konsentrasi kita di banyak titik. Dan tentunya kita sebenarnya sudah menurunkan tim dari beberapa waktu lalu sudah lakukan penyedotan.
Ini tadi dievaluasi ternyata masih kurang maksimal, nanti kita kirimkan nanti dua pompa besar di pinggir jalan di pintu air (Siphon bawah jembatan tol bagian barat)
untuk memompa mengalirkan langsung ke muara. Sehingga desa Sayung dan Loireng ini bisa tertarik secara alami,” kata Eisti di Desa Sayung.
Ia menuturkan, kendala banjir di Loireng lantaran wilayah rendah, dan air laut pasang, sehingga banjir pun relatif sulit hilang. (pras)