Ahmad Luthfi berbincang-bincang dengan para pencari kerja belum lama ini. (Foto:Dok)
PersadaPos, Semarang – Kepala Disnakertrans Provinsi Jawa Tengah, Ahmad Aziz, mengatakan, Pemprov Jawa Tengah melalui Disnakertrans sudah banyak melakukan terobosan untuk membantu masyarakat yang membutuhkan lowongan kerja.
Selain mengadakan job fair yang bisa secara langsung didatangi masyarakat, Disnakertrans juga membuka info lowongan kerja secara online yang bisa diakses selama 24 jam. Aplikasi lowongan kerja milik Disnakertrans itu bernama; Ayo Kerjo.
Ahmad Aziz merespon hasil survei Litbang Kompas yang menyebut 60 persen responden (dari 400 orang yang disurvei) di Jawa Tengah, mengaku tidak puas terhadap penyediaan lapangan kerja atau penanganan pengangguran di Jawa Tengah, selama enam bulan awal pemerintahan Luthfi-Yasin.
“Sebenarnya seperti yang disampaikan pak Gubernur Jateng Ahmad Luthfi, lowongan kerja di Jawa Tengah sangat banyak. Tugas kami memfasilitasi membantu akses masyarakat yang membutuhkan info lowongan kerja tersebut, baik mengadakan job fair, balai latihan kerja, maupun menyediakan aplikasi online berisi info lowongan kerja,” kata Ahmad Aziz, saat ditemui di kantornya, Selasa, 26 Agustus 2025.
Untuk job fair sendiri, pihaknya baru saja mengadakan pemeran lowongan kerja dua hari (21-22) Agustus 2025 di kantor Disnakertrans Jl Pahlawan Semarang. Job fair dalam rangka Hari Jadi Jawa Tengah ke-80 itu mendapat respon masyarakat luar biasa. Ada 6.650 lowongan kerja dari 43 perusahaan yang ikut pameran. Ada 288 jabatan yang tersedia, ada 7.212 orang yang mendaftar. Bahkan diantara pendaftar itu 22 orang adalah difabel. Para pendaftar itu ada yang langsung ikut tes dan wawancara di lokasi, ada yang langsung diterima, dan menunggu informasi lanjutan.
“Silahkan masyarakat mengakses informasi lowongan kerja dari aplikasi Ayo Kerjo, di situ ada banyak info lowongan kerja yang update setiap saat. Aplikasi ini sudah dikunjungi 700 ribu orang lebih,” kata Aziz.
Aziz menambahkan, aplikasi Ayo Kerjo adalah peremajaan dari aplikasi sebelumnya e-Makaryo. Aplikasi berbasis android ini inline (sambung) dengan aplikasi lowongan kerja yang dimiliki 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah. Di aplikasi Ayo Kerjo bisa melihat jenis lowongan kerja, daerah mana, jabatan yang dibutuhkan, syarat-syarat, cara melamar dan lainya. Sejauh ini, aplikasi sudah diakses 799.748 pencari kerja, 181.251 pelamar, 5.634 lowongan, dan 1.957 penyedia kerja.
Selain job fair besar, job fair mini, dan aplikasi, Disnakertrans Jateng juga mengadakan program pelatihan kerja yang dibuka gratis. Disnakertrans provinsi Jateng memiliki 37 unit Balai Latihan Kerja (BLK) yang tersebar di berbagai kabupaten/kota di Jateng. Secara total dapat melatih sekitar 40 ribu orang per tahun. Para pesertanya juga dibina hingga mendapatkan kerja di perusahaan yang bekerjasama. Di setiap BLK itu juga diinformasikan berbagai lowongan kerja secara berkala.
“Tentunya kami bersama dengan kabupaten/kota juga terus memberikan informasi lowongan kerja buat masyarakat. Kalau aplikasi tidak hanya di dinasker, kab/kota juga punya aplikasi untuk fasilitasi,” imbuhnya.
Selain info lowongan dalam negeri, Disnakertrans Jateng juga membuka info lowongan kerja ke luar negeri. Artinya negara tujuan kerja semakin banyak. Ada yang ke Jepang, Korea, Singapura, Malaysia, Taiwan, Hongkong, bahkan sekarang ke Timur Tengah. Ada juga lowongan kerja ke Uni Eropa, seperti Jerman, Polandia, Spanyol, Portugal, Yunani. Di aplikasi Ayo Kerjo juga sudah diinformasikan jumlah gaji yang akan diterima jika bekerja di luar negeri. Ada yang bergaji Rp 10 juta atau bahkan sampai Tp 25 juta.
Menurut Aziz, informasi lowongan kerja sangat banyak. Akses untuk mencarinya juga sudah disediakan. Namun memang masih ada masyarakat yang merasa mencari kerja sulit. Itu bukan karena lowongan kerjanya yang tidak ada. Tetapi karena sebagian pencari kerja suka pilih-pilih. Antara pencari kerja dan penyedia kerja (perusahaan) masih terjadi mismatch. Juga karena kemampuan pencari kerja tidak memenuhi standar yang dutubuhkan.
“Masih ada mismatch (ketidakcocokan), antara pencari kerja dengan lowongan yang tersedia. Misal lowongan cocok, tetapi jauh dari rumah, atau sudah dapat tapi cari-cari lagi yang lain, atau karena SDM nya tidak memenuhi syarat. Makanya kita juga harus mengedukasi masyarakat pencari kerja, saat mencari kerja itu adalah kebutuhan, bukan sekadar keinginan,” imbuhnya.
Aziz menjelaskan, komitmen menyiapkan lowongan kerja masyarakat sudah menjadi prioritas Gubernur Ahmad Luthfi dan Wakil Gubernur Taj Yasin. Di berbagai kesempatan gubernur mengundang investor, dan hasilnya sudah dibuktikan banyak investasi yang berdatangan ke Jawa Tengah. Sebagian besar adalah sektor padat karya. Sektor yang banyak membutuhkan tenaga kerja. Kalau ada investasi, selain menyerap tenaga kerja di perusahaan juga akan tumbuh ekonomi di sekitarnya.
“Ketika ada tenaga kerja di situ, tumbuh warung. Secara informal, ada ojek, ada kos-kosan. Warung kalau ramai menyerap tenaga kerja juga. Jadi penyerapan tenaga kerja formal di perusahaan, pasti ada implikasi multiplier efeknya di lingkungan sekitar.” ujarnya.
Jateng Tertinggi
Dalam kesempatan kunjungan ke Kawasan Indutri Kendal (KIK), untuk memastikan tersedianya lowongan kerja, Gubernur Ahmad Luthfi menjelaskan, secara umum kondisi serapan tenaga kerja di Jawa Tengah sangat bagus dan tertinggi nasional. Pada triwulan I 2025, serapan tenaga kerja mencapai 97.550 orang. Industri kulit dan alas kaki paling banyak menyerap tenaga kerja dengan jumlah 36.754 orang. Capaian itu secara nasional menempatkan Jawa Tengah sebagai provinsi dengan serapan tenaga kerja terbaik di Indonesia.
“Jadi secara nasional, di Jawa Tengah adalah tertinggi di seluruh Indonesia,” katanya.
Ditambahkan, tingginya angka serapan tenaga kerja tersebut berhasil menurunkan angka tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Jawa Tengah. Per Februari 2025, angka TPT Jawa Tengah sebesar 4,33 persen. Persentase itu mengalami penurunan dibandingkan pada Februari 2024 sebesar 4,39 persen. Sedangkan untuk proporsi jumlah pekerja panuh waktu juga naik menjadi 69,70 persen (14, 48 juta orang) Februari 2025, dibanding Februari 2024 (68, 44 persen).
Penurunan TPT tersebut merupakan hasil dari masuknya investasi di Jawa Tengah melalui beberapa kawasan industri. Termasuk Kawasan Industri Kendal yang merupakan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB), Kawasan Industri Jateng Land Demak, dan lainnya. Gubernur juga mendorong seluruh kabupaten/kota untuk membuka kawasan indutri supaya membuka lapangan kerja.
“Yang kita perlukan adalah investasi yang datang dari luar dan dalam negeri, maka harus kita genjot,” ucapnya.
Dibeberkan, iklim investasi itu sudah dipermudah melalui perizinan, kawasan industri khusus, jaminan keamanan, ketertiban, juga pemenuhan sumber daya manusia. Terkait pemenuhan sumber daya manusia, Pemprov Jateng sudah memiliki beberapa program. Di antaranya dengan menghubungkan perusahaan dengan sekolah vokasi, universitas, dan Balai Latihan Kerja (BLK).
Gubernur berharap perusahaan bisa memberikan kebutuhan dan kesejahteraan bagi para pekerjanya. Seperti day care, perumahan, transportasi, termasuk koperasi yang menyediakan kebutuhan pokok bagi pekerja.
Pencari Kerja
Siska Nur Ramadhani, pencari kerja dari Semarang mengaku sangat puas dan terbantu dengan adanya info lowongan kerja (job fair) yang digelar pemprov Jateng di kantor Disnakertrans Jateng 21-22 Agustus. Dia bisa melamar PT yang dipilih dan langsung wawancara. Saat ini menunggu hasilnya yang akan diinformasikan melalui email maupun nomer WA. Begitupun yang dirasakan Siti Farida, disabilitas asal Semarang. Meski tidak bisa bicara, panitia menghadirkan penterjemah untuk membantu wawancara dengan perusahaan yang dilamar.
“Harapan saya, ada perusahaan yang bisa menerima disabilitas seperti saya. Saya juga berharap teman-teman semua pada dapat kerja dan karier yang bagus, karena kami-kami ini masih fresh graduate,” ujarnya melalui penterjemah.
Alvy Khasanah, Perwakilan Bank BRI yang ikut job fair dan membuka lowongan kerja, juga mengapresiasi Pemprov Jateng yang memfasilitasi pihak perusahaan maupun pencarian kerja. Pihaknya menginterview puluhan pelamar yang kualifikasinya bagus.
“Kesempatan seperti ini harus semakin banyak supaya mempermudah pencari kerja, dari sini semoga juga perusahaan dapat tenaga kerja yang dibutuhkan,” harapnya.
Luis Maharani, dari PT Golden Textile Indonesia, yang ikut membuka lowongan kerja mengakui, info lowongan kerja atau job fair pemprov Jateng sangat membantu masyarakat dan perusahaan.
“Buktinya antusias peserta sangat luar biasa. Ramai sekali. Disnakertrans juga membuka akses melalui link Ayo Kerjo dan datang langsung. Ini sangat membantu menyediakan lapangan kerja. Dari sini kita juga dapat mencari calon pekerja dengan skil dan kualitas yang kami butuhkan,” tuturnya. (Lind)